yusriahismail.com

Kunci Pengelolaan Emosi Orangtua Dalam Pengasuhan

pengelolaan emosi orangtua
Kunci anak yang dapat mengelola emosinya dengan baik adalah orangtua yang juga mampu meregulasi emosinya sendiri.

Yap, seberpengaruh itu pengelolaan emosi orangtua dalam pengasuhan sehingga bab-bab dalam memahami emosi adalah sesuatu yang harus dipelajari. Bukan hanya kecerdasan, perilaku dan watak yang menurun dari orangtua tapi juga emosi.

Jujur, saya juga belum sepenuhnya bisa mengelola emosi terutama emosi negatif. Kadang masih kelepasan dan undercontrol. Tapi ini memang sesuatu yang berproses dan setiap kemajuan sekecil apapun patut kita apresiasi.

Misalnya, ketika setiap anak berbuat di luar kehendak kita biasanya langsung ngomel menjadi bisa menahan omelan meskipun masih kesal. Wajar ya, kita sedang belajar.

Karena yang dibutuhkan oleh anak adalah bukan orangtua yang sempurna atau serba bisa tapi orangtua yang sama-sama mau belajar.

Nah, makanya sini yuk belajar bareng-bareng sobat yusri tentang pengelolaan emosi dalam pengasuhan. Terutama untuk orangtua yang masih memiliki anak usia dini dengan rentang usia 2-6 tahun.

Dimana usia dini adalah saat anak banyak belajar dan mnyerap informasi dari orangtua dan lingkungannya.

Apa Itu Emosi & Faktor yang Mempengaruhi Emosi

Emosi adalah perasaan yang kita miliki ketika berada dalam situasi tertentu atau ketika berhubungan dengan seseorang yang dianggap penting.

Ada dua hal yang bisa mempengaruhi emosi dalam diri yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dari dalam diri yaitu kondisi fisik, temperamen, struktur otak dan sistem saraf. Sedagkan faktor dari luar yaitu pola asuh, kebudayaan dan keluarga.

Jenis-jenis Emosi

Ada dua jenis emosi yaitu emosi positif dan negatif. Emosi negatif adalah perasaan tidak menyenangkan, mengganggu, dan ekspresinya dalam bentuk ketidaksukaan terhadap sesuatu. Misalnya rasa cemas, marah, merasa bersalah dan bersedih.

Emosi positif adalah perasaan ketika kita mengalami sesuatu yang menyenangkan dan membawa dampak positif dalam diri. Misalnya bahagia, merasa lega ketika terhindar dari bahaya atau merasa bersyukur dengan kondisi yang kita miliki.

Sedangkan para ahli mengklasifikasikan emosi menjadi enam jenis yaitu bahagia, sedih, marah, takut, jijik dan terkejut.

Emosi-emosi yang kita rasakan membuat kita menjadi manusia seutuhnya ~ Robert T. Kiyosaki

Pengelolaan Emosi

Pengelolaan emosi adalah kemampuan seseorang mengatur perasaannya sehingga merespon tuntutan lingkungan dengan tepat.

Banyak hal yang kita dapatkan sebagai orangtua ketika mampu mengelola emosi yaitu orangtua mengenali kebutuhan dirinya sendiri, memiliki komunikasi yang sehat dengan pasangan dan anak, menghasilkan anak yang juga mampu mengelola emosinya, dan menghasilkan anak yang memiliki konsentrasi yang baik.

Cara Pengelolaan Emosi Orangtua Dalam Pengasuhan

1. Perbaiki ruhiyah. Menurut teh pepew, salah satu pakar pengasuhan, kualitas kemampuan orangtua dalam mengendalikan emosinya adalah bagaimana koneksi orangtua dengan Allah itu terhubung.

Salah satu cara agar koneksi kita dengan Allah tetap erat adalah menjaga ibadah dan amalan sholih.

2. Bersikap tenang

Ini masih berhubungan dengan poin satu ya sobat yusri. Disini penting banget untuk mencari sumber ketenangan dalam hati. Bukan cuman sekedar ketenangan sesaat.

Ketenangan-ketenangan yang mendatangkan kebahagiaan selamanya yaitu ketika ketenangan itu bersumber dari Allah. Jadi sah-sah saja sih kalau ada orangtua yang healing dengan jalan-jalan atau makan atau nonton film. Namun jika itu sumber ketenangan yang makin meningkatkan hubungan kita dengan Allah ya gak papa.

3. Langsung Fokus ke Allah. 

Artinya fokus ke dalam diri bukan mencari solusi apalagi fokus pada masalah. Jadi begini, ketika anak sedang bermasalah entah sering tantrum atau perilaku negatifnya suka muncul maka orangtua bukan fokus pada memperbaiki anak. Tapi melihat hal ini sebagai sarana mengevaluasi diri.

Bukan sibuk bertanya, kenapa anakku begini? Tapi sibuk bertanya, apa yang Allah mau kasih melalui ujian ini?

4. Mengenali emosi yang muncul dalam dirinya dan apa penyebabnya. Jujur terhadap diri sendiri adalah kunci dalam mengelola emosi.

Tentang mengenali emosi ini bisa dengan ditulis lho sobat yusri. Jadi semacam jurnal harian tentang emosi-emosi yang kita rasakan tiap hari. 

Biasanya bakal ketahuan tuh, emosi bisa muncul pas kondisi kita sedang apa. Saat capek kah atau saat sedang banyak pikiran kah?

5. Tidak berekspektasi berlebihan pada diri.

Maka ijinkanlah diri untuk belajar, mari akui jika diri juga sedang butuh proses. Mari tanamkan dalam diri bahwa kita sedang berusaha menjadi orangtua yang baik.

6. Sampaikan pikiran pada lingkungan sekitar. 

Ada baiknya mengutarakan rasa pada sekitar kita. Misalnya, ummi sedang lelah nak, main sendiri dulu ya.

7. Ketika merasa ragu, sebaiknya menjauh sebentar. Jika kita sebagai orangtua merasa tidak mampu mengendalikan emosi maka ada baiknya menjauh sebentar agar tidak meledak.


Penutup

Kunci pengelolaan emosi pada orangtua memang membutuhkan proses. Ia tak datang secara tiba-tiba dan langsung berhasil saat itu juga. 

Coba lagi dan terus berusaha, itu kuncinya. Yuk mulai mengelola emosi sebagai orangtua agar kita dapat mewariskan emosi yang baik pada anak. 
Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar