yusriahismail.com

Seru! Ini 7 contoh permainan matematika anak usia dini yang mudah

contoh permainan matematika anak usia dini
Percaya tidak jika sebenarnya setiap hari anak belajar matematika? Misal ketika melihat jarinya, maka anak secara tidak langsung belajar berhitung. Keseharian anak memang erat dengan matematika itu sendiri. Sehingga ada banyak contoh permainan matematika anak usia dini yang membuat bidang ini tidak lagi menjadi momok.

“Ayo nak, 1 tambah 1 berapa? Hitung pakai jarinya,” saya mengajari anak pertama kami penjumlahan. Awalnya mudah ketika angka masih dibawah sepuluh. Namun ketika melewati penjumlahan 10, kakak mulai bingung.

Kemudian saya membelikan stik es krim untuk membantunya menghitung. Namun ternyata ia tetap terlihat kesusahan. Saya kemudian mencari tahu kira-kira bagian mana yang terlewat.

Ternyata selama ini saya gagal memahami tentang matematika. Mungkin sama seperti sebagian orang lainnya, saya hanya tahu bahwa matematika itu tentang angka, penjumlahan dan pengurangan. Padahal matematika jauh lebih kompleks dan luas.

Saya terburu-buru mengajarkannya tentang angka, penjumlahan dan lain-lain dan lupa untuk meletakkan pondasi awal sebagai bagian mengenalkannya pada konsep matematika.

Ada banyak cara untuk mengenalkan matematika. Salah satunya melalui contoh permainan matematika anak usia dini. Namun sebelum itu, yuk bahas mengapa anak usia dini perlu dikenalkan pada matematika dan bagaimana konsepnya.

Mengapa Anak Usia Dini Perlu Mengenal Matematika


Dulu hingga kini, matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang paling dihindari. Apalagi jika gurunya galak dan suka memberi hukuman. Wah itu mah double combo yang mematikan.

Padahal hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan matematika. Makanya matematika juga mendapat istilah mother of science.

Misalnya, ketika akan menanak nasi maka perlu mengukur seberapa banyak air yang diperlukan untuk membuat nasi matang seperti keinginan kita. Atau ketika diminta untuk memasukkan baju di lemari, maka anak belajar tentang ukuran benda dan perbandingan.

Sesederhana itu ternyata ya.

Makanya mengenalkan anak usia dini pada matematika sama artinya mengajarkan mereka pada kecakapan hidup (life skill). Selain itu, anak juga belajar menalar, memecahkan masalah, membuktikan, menghubungkan, melakukan pengukuran, membandingkan objek dan ruang, belajar dua dan tiga dimensi, memahami dan membuat pola serta banyak lagi hal lainnya.

]Bagaimana agar anak cakap pada hal semua diatas?

Konsep Bermain Pada Matematika


Kuncinya adalah jangan terburu-buru mengenalkan anak pada angka, penjumlahan dan semacamnya. Kemudian kenalkan matematika melalui permainan.

Secara undang-undang, anak usia dini dengan rentang umur 0-6 tahun memang lebih suka bermain. Mereka belum dapat duduk diam lama sambil mendengar penjelasan pendidik (baik orangtua atau guru). Makanya bermain menjadi solusi yang efektif.

Bermain juga dapat memfasilitasi proses pembelajaran yang relevan seperti berlatih, mempraktikkan, mengulang, meniru, menjelajahi, menemukan dan sebagainya. Selain itu, bermain dapat membuat anak menunjukkan perasaan, emosi dan ide mereka.

Permainan matematika anak usia dini bukan hanya tentang bagaimana anak belajar secara menyenangkan, namun juga tentang bagaimana berpikir secara kompleks. Termasuk bagaimana menemukan masalah kemudian menyusun penyelesaiannya.

Yap, ini tentang jangka panjang kedepan agar tak ada lagi anak-anak yang menganggap matematika itu seram bin kejam.

Sekarang, seperti apa contoh permainan matematika anak usia dini yang bisa diterapkan dengan cara seru dan menyenangkan?


Contoh Permainan Matematika Anak Usia Dini


Ada banyak contoh permainan matematika anak usia dini yang bisa dilakukan di rumah dengan cara seru dan menyenangkan. Orangtua juga bisa mengambil dari contoh matematika paud yang biasanya membuat anak-anak bergairah. Nah apa saja permainan matematika anak usia dini?

Bernyanyi dan bertepuk tangan


Konsep mengenalkan matematika dengan bernyanyi dan bertepuk tangan adalah permainan matematika anak usia dini yang menyenangkan. Bahkan anak dengan usia 0 bulan sudah bisa dikenalkan.

Permainannya pun mudah karena tidak menggunakan bantuan alat dan bahan apapun. Pendidik bisa meniru kapan saja dan dimana saja.

Melalui bernyanyi dan bertepuk tangan, anak bisa belajar angka, konsep urutan bilangan, dan sebagainya.

Misalnya,

Orangtua juga bisa menggunakan lagu apapun dengan mengubah lirik yang membuat anak mengenal matematika.

Mencocokkan Tutup dan Wadah


Contoh permainan matematika anak usia dini yang tak kalah menarik adalah mencocokkan tutup dan wadah. Kegiatan ini bisa dikenalkan pada anak yang sudah bisa memegang.

Pertama siapkan beberapa tutup dan wadah yang sama. Lebih baik jika warnanya berbeda-beda. Kemudian ajak anak mencocokkan tutup mana untuk wadah yang mana. Mudah ya? Permainan ini selain menyenangkan juga tidak membuat banyak keluar uang sebab biasanya setiap rumah memiliki banyak wadah dan tutup.

Mengenalkan dan Menebak Bentuk Benda


Kursi, meja, buku, tabung gas, wajan dan lain-lain adalah benda yang memiliki bentuk. Orang Tua/ pendidik bisa mengenalkan terlebih dahulu bentuk-bentuk dari benda tersebut.

Kemudian minta anak untuk menebak benda yang disebutkan. Misalnya, kursi bentuknya apa? Wajan bentuknya seperti apa?

Lagi-lagi ini permainan yang cukup mudah dan murah.

Klasifikasi Sepatu


Permainan matematika anak usia dini yang tak kalah menarik adalah mengklasifikasi pasangan sepatu. Ini juga bisa menjadi sarana mengasah life skill dengan melibatkan anak beres-beres rumah.

Dari permainan ini anak bisa membedakan satu benda dengan benda lainnya, mencari pasangan benda dan menebak siapa pemilik sepatu. Permainan ini bisa dimulai dari usia 1 tahun. Oya, sepatu dapat diganti dengan sandal atau permainan lain yang memiliki pasangan.

Bercocok Tanam


Awal tahun kemarin kami menjadikan kegiatan bercocok tanam sebagai salah play based home. Kegiatan ini sangat menyenangkan sebab anak tidak hanya belajar bagaimana merawat tanaman namun juga matematika.

Pertama siapkan pot yang sudah diisi pupuk dan tanah. Kemudian isi tiap pot sebanyak 2 biji kangkung. Disini anak belajar bagaimana menghitung angka 2 dan meletakkannya di pot.

Setelah tanaman tumbuh, anak-anak kemudian belajar mengukur panjang tiap tanaman yang tumbuh. Ada yang panjang dan pendek. Dari sini anak-anak juga belajar tentang konsep lebih kurang.

Memasukkan Sarung Bantal


Permainan memasukkan sarung bantal bisa jadi pekerjaan yang menantang untuk anak. Contoh permainan matematika anak usia dini ini membuat anak belajar mengenai konsep ruang. Selain itu anak juga mengasah motoriknya. Ini juga bisa menjadi contoh matematika paud agar keterampilan anak terasah.

Menyusun Pola Sederhana


Pola adalah urutan yang berulang. Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak mudah menemukan pola. Mulai dari pola sederhana dengan dua atau tiga elemen hingga banyak elemen.

Orangtua bisa membuat pola sederhana dengan barang-barang yang ada di sekitar anak. Misalnya membuat pola dengan sendok, garpu, sendok, garpu. Lalu minta anak untuk mengulanginya dengan menggunakan sendok dan garpu yang lain.

Anak-anak dapat membuat pola menggunakan warna, bentuk, ukuran atau karakteristik lain yang diulang beberapa kali.

Penutup


Ada banyak contoh permainan matematika anak usia dini yang bisa dilakukan dengan sederhana namun tetap menyenangkan. Namun hal paling penting adalah bagaimana orangtua mampu memahami konsep matematika permulaan dan mengenalkan matematika yang ada di keseharian.

Oya, kira-kira hal menarik apalagi yang bisa dilakukan dalam mengenalkan konsep matematika pada anak usia dini?
Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar