yusriahismail.com

Cara Melatih Toilet Training Pada Anak Usia 2-4 Tahun

toilet training anak usia dini
Cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun memang bisa dikatakan agak ngeri-ngeri syedaapp. Hehehe. Terutama untuk orangtua yang baru memiliki anak pertama.

Punya pengalaman yang berbeda antara anak pertama dan kedua membuat saya ingin cerita mengenai cara melatih toilet training ini. Alhamdulillah anak pertama lulus toilet training saat usia 2 tahun 4 bulan dan adiknya sedang dalam proses menyapih popok.

Alasan Melatih Toilet Training Pada Anak


Sejak anak lahir, secara normal mereka akan melakukan buang air dan besar. Diawal, intensitas buang air bayi cukup sering sehingga ada orangtua (termasuk saya) yang menggunakan popok sekali pakai (pospak) ataupun clody agar tak perlu repot harus ganti dan cuci baju setiap saat. Apalagi pasca lahiran ibu masih memerlukan waktu pulih yang tidak sebentar.

Namun, tentu saja proses menggunakan pospak atau cloudy tak boleh berlangsung lama. Sebab semakin lama intensitas buang air anak juga makin jarang. Maka perlu toilet training yang dilakukan orangtua untuk proses melatih anak dalam mengatur buang air kecil dan besar agar teratur.

Tak hanya teratur tapi seluruh prosesnya pun sebaiknya harus benar sebab ada pendidikan seksualitas yang juga perlu orangtua ajarkan dalam toilet training.

Jadi, apa alasan saya melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun?

1. Pendidikan Seksualitas Sejak Dini


Biasanya kita lebih familiar dengan pendidikan seks ya. Namun berbeda lho antara pendidikan seks dan seksualitas itu. Menurut pakar psikologi sekaligus pakar parenting, bunda Elly Risman, pendidikan seksualitas merupakan pendidikan yang mencakup cara berpikir, cara bersikap, merespon kasih sayang, mengekspresikan diri dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya.

Anak bisa diajarkan pendidikan seksualitas saat toilet training dengan mengajarkan privasi saat buang air kecil dan besar, menumbuhkan rasa malu saat tidak memakai celana, mengajarkan membersihkan kelaminnya dengan benar serta memberikan informasi tentang peran gender.

2. Berusaha Menjaga Bumi


Tiap memakai pospak selalu timbul perasaan bersalah pada bumi. Pospak adalah salah satu bahan buatan manusia yang sangat sulit diuraikan. Proses pengurainnya sendiri berpuluh-puluh tahun.

Selalu sedih jika melihat pospak terombang-ambing di lautan atau di pinggir sungai. Maka degan melatih toilet training, saya berharap bisa mengrurangi pengguna pospak yang semakin banyak saja.

3. Mengajarkan Anak Tentang Keteraturan


Salah satu manfaat melatih toilet training usia 2-4 tahun adalah mengajarkan anak tentang keteraturan. Anak akan terbiasa mendengarkan alarm tubuhnya jika ingin buang air.

4. Menghindari Ruam Popok


Efek samping penggunaan popok adalah timbulnya iritasi pada tubuh anak. Penggunaan popok yang membuat lembab memang bisa menimbulkan ruam. Apalagi jika kulit anak sensitif maka akan mudah muncul kemerahan yang bikin perih.

5. Menghindarkan Anak Dari Kejahatan Seksualitas


Berita akhir-akhir ini memang mengerikan ya. Predator anak semakin merajalela. Rasa-rasanya ingin mengurung anak 24 jam dirumah saja tapi itu mustahil.

Melatih toilet training pada anak secara dini akan melatih kemandirian anak dan menghindarkan anak buang air dengan ditemani oleh orang lain.

Langkah Awal Toilet Training Pada Anak


Seperti yang saya katakan di awal, melatih toilet training pada anak memang terasa agak horror. Hahaha. Sudah pasti lelah, kudu konsisten dan dilakukan secara bertahap.

Maka langkah awal toilet training pada anak adalah tergantung pada kesiapan orangtua sendiri. Pengalaman berbeda anak pertama dan kedua betul-betul mengajarkan saya mengenai kewarasan dalam pendampingan toilet training.

Pada anak pertama, kami melatih toilet training dengan penuh ekspektasi tinggi sehingga ujung-ujungnya emosi. Ekspektasinya, anak lulus toilet training setelah 1 pekan tapi kok berbulan-bulan malah gak lulus-lulus? Wkwkw. Belajar parenting di lapangan memang gak semudah teori ya.

Cara Melatih Toilet Training Pada Anak Usia 2-4 Tahun, Yuk Konsisten


Kami pun belajar lagi lewat anak kedua. Proses toilet training anak kedua bisa dikatakan sangat smooth. Alhamdulillah.

1. Kenali Tanda Anak Siap Toilet Training


Kepekaan orangtua dalam mengenali anak siap toilet training sangat diperlukan. Hal ini juga termasuk dalam mengenal kebutuhan anak.

Beberapa tanda anak siap toilet training adalah tidak betah menggunakan pospak, sudah mengkomunikasikan keinginannya, Anak sudah bisa melepas celananya sendiri.

2. Lakukan Toilet Training Secara Bertahap


Proses bertahap toilet training menurut saya merupakan kunci penting kesusesan dalam proses ini. Toilet training bertahap bisa dimulai dengan siang hari terlebih dahulu.

Sobat yusri bisa mengajak anak menggunakan celana saja tanpa pospak atau clody. Lalu tiap 2 jam sekali ajak anak untuk buang air kecil di toilet.

Jika siang hari anak sudah bisa diajak rutin buang air di toilet selanjutnya proses melepas pospak bisa dilakukan malam hari. Namun pastikan sebelum tidur rutin buang air dulu di toilet. Dan ketika tengah malam ajak anak lagi ke toilet.

3. Rutin Buang Air Sebelum dan Sesudah Bangun Tidur


Ajak anak teratur dalam toilet training dengan merutinkan buang air sebelum dan sesudah bangun tidur. Biasanya sih prosesnya akan penuh penolakan. Hehehe, sabar ya sobat yusri.

4. Beri Kenyamanan Dalam Toilet


Saya pernah membaca bahwa salah satu hal yang membuat anak menolak diajak ke toilet adalah bagi anak toilet itu menakutkan. Tempat sabun tinggi, bak mandi berukuran besar dan lantai licin yang bisa membuat jatuh.

Sobat yusri bisa merombak sedikit dengan menambah tempat sabun yang terjangkau anak, sediakan ember kecil untuk cebok dan rutin menggosok lantai agar keset.

5. Beri Pakaian Yang Mudah Dilepas


Pakaian yang mudah dilepas akan membuat anak senang melakukan toilet training. Terutama celana yang berbahan kain ddengan karet dipinggang.

6. Bermain Role Play


Ajak anak bermain toilet training dengan bonekanya. Se,bari bercerita hal apa saja yang perlu dilakukan anak ketika berada didalam toilet.

Bermain role play bisa membuat lebih mengingat aturan-aturan didalam toilet.

7. Membaca Buku Tentang Toilet Training


Salah satu metode parenting yang bisa dengan mudah diterapkan pada anak adalah dengan membacakan cerita. Sobat yusri bisa membeli buku tentang toilet training dan anak ajak membacanya sebelum tidur.

Kesimpulan


Cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun memang melelahkan namun sobat yusri bisa membayangkan hasil akhir yang bahagia dalam proses dan hasilnya. Proses yang smooth tentu saja tidak menimbulkan trauma dan hasilnya jauh lebih menyenangkan. 

Sukses toilet training bisa jadi resolusi pola asuh 2024 nih. Are you ready?








Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar