yusriahismail.com

Dari Coretan Menjadi Karya : Memahami Tahapan Menggambar Anak Usia Dini

Posting Komentar
tahapan membaca anak usia dini
Pernah suatu kali saya membelikan krayon untuk anak dan berharap ia akan menghasilkan gambar-gambar hebat dari sana. Tapi, ternyata saya tidak memahami tahapan menggambar anak usia dini sebab malah kecewa ketika melihat gambarnya masih belum berbentuk jelas. Meski imajinasinya mulai berbentuk tapi masih sesukanya.

Sebenarnya, ada alasan dibalik itu tentang mengapa saya begitu percaya diri membelikan anak-anak krayon. Salah satunya adalah usia kakak yang sudah masuk pra-sekolah dan ingin kegiatannya berwarna. Juga melihat sepupunya yang sudah bisa menggambar dengan baik. Tapi, saya lupa memperhitungkan adiknya yang sedang dalam usia senang berekspresi dan tidak takut apapun. Krayon-krayon itu tak hanya menghiasi kertas tapi hampir seluruh dinding rumah. Wkwkwk.

Nah, sobat yusri kira-kira bagaimana sih memahami tahapan menggambar anak usia dini? Ada yang panik tidak jika melihat anaknya belum bisa menghasilkan gambar yang jelas sementara anak lain seusianya sudah bisa? Yuk, ikuti artikel ini ya. Siapa tahu ada bakat Van Gogh didalam tubuh anak kita.

Pengenalan Menggambar Anak Usia Dini


Sebenarnya, menggambar adalah kegiatan yang sangat umum dilakukan oleh anak-anak. Sedari kecil, anak-anak suka merentangkan tangan dan mencoret-coret apapun yang mereka temukan. Aktivitas ini sebenarnya sangat penting untuk perkembangan anak, karena membantu mereka dalam berbagai hal, seperti mengembangkan kreativitas, kemampuan motorik halus, dan bahasa.

Menggambar juga adalah cara anak mengekspresikan diri mereka. Anak-anak seringkali belum bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, sehingga menggambar menjadi sarana yang sangat efektif. Dalam menggambar, anak-anak bisa mengekspresikan emosi mereka, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau ketakutan.

Pentingnya Menggambar Anak Usia Dini


Bagi anak, menggambar itu adalah adalah aktivitas yang menyenangkan. Ya, meski bentuknya belum jelas dan terlihat seperti benang kusut tapi itu tandanya anak-anak sedang belajar mengembangkan kreativitas dan imajinasi. Mereka juga belajar mengamati dunia di sekitar mereka, dan memahami cara-cara untuk merepresentasikan objek dan orang dalam gambar.

Jadi ingat kakak yang tiba-tiba bisa meniru gambar orang. Katanya, Mi, ini mata, mulut, rambut, tangan dan kaki. Gambar dua dimensi itu mencong kesana kemari tapi saya bersyukur bahwa ia bisa menirukan sesuatu.

Selain itu, menggambar juga membantu anak-anak mengembangkan kemampuan motorik halus mereka. Ketika anak-anak menggambar, mereka harus menggerakkan tangan dan jari mereka dengan sangat presisi. Hal ini membantu mereka mengembangkan kecepatan dan keterampilan motorik halus, yang sangat penting untuk kemampuan menulis dan membaca di kemudian hari.

Mengasah kemampuan motorik halus juga adalah salah satu alasan saya membalikan mereka krayon. Selain karena adik sudah melewati fase oral. Tapi, masalahnya kenapa harus coretin dinding? Huaaa.

Tahapan Menggambar Anak Usia Dini


Sobat yusri ada yang panik jika anaknya belum bisa menghasilkan gambar yang sesuai dengan ekspektasi kita sebagai orangtua? Tenang dulu, tarik nafas dalam-dalam ya. Seperti bermain balok, menggambar pada anak usia dini sebenarnya melalui beberapa tahapan. Tiap tahapan menggambarkan kemampuan anak dalam merepresentasikan objek dan orang dalam gambar. Ini dia tahapannya, 

Tahap Coret-coret


Tahap pertama dalam menggambar adalah tahap coret-coret. Pada tahap ini, anak-anak masih mencoret-coret tanpa tujuan yang jelas. Mereka hanya bereksperimen dengan berbagai jenis garis dan coretan, dan belajar untuk mengontrol pensil dan kertas. Tahap ini biasanya terjadi pada anak usia 1-2 tahun.

Pada tahap ini sangat perlu mengawasi anak dengan ekstra ya. Biasanya ada anak yang masih belum selesai fase oralnya. Dan hati-hati jika anak sudah bosan menggambar di kertas biasanya mereka mencari kreativitas di tempat lain. Wkwkw. 

Tahap ini bisa disebut sebagai ujian kesabaran orangtua. Anak memegang pensil pun harus disyukuri sedalam-dalamnya. 

Tahap Pra-skematik


Tahap selanjutnya adalah tahap pra-skematik. Pada tahap ini, anak-anak mulai merepresentasikan objek dalam gambar, meskipun masih dengan cara yang sangat sederhana. Mereka mulai menggambar lingkaran, garis, dan bentuk sederhana lainnya untuk merepresentasikan objek tertentu. Tahap ini biasanya terjadi pada anak usia 2-4 tahun.

Alhamdulillah, kakak sudah memasuki fase ini dimana objek sudah terlihat meskipun belum jelas sekali. Kadang bisa menirukan hanya dengan melihat tanpa diberi contoh. Terharu.

Tahap Skematik


Tahap ketiga adalah tahap skematik. Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan simbol dan representasi yang lebih rumit. Mereka mulai menggambar objek dengan lebih detail dan mulai menggunakan warna. Tahap ini biasanya terjadi pada anak usia 4-7 tahun.

Pada tahap skematik, anak-anak perlu diberikan dukungan untuk mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan membuat simbol dan representasi yang lebih rumit. Jika orangtua merasa kesulitan, jangan ragu untuk mencari pertolongan pada ahlinya. Apalagi jika terlihat bakat alami anak dalam menggambar.

Tahap Realistis


Tahap terakhir adalah tahap realistis. Pada tahap ini, anak-anak mulai membuat gambar dengan detail dan realistis. Mereka mulai menggambar manusia, hewan, dan objek lainnya dengan detail yang lebih rumit. Tahap ini biasanya terjadi pada anak usia 7 tahun ke atas.

Pada tahap skematik, anak-anak perlu diberikan dukungan untuk mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan membuat simbol dan representasi yang lebih rumit.

Mendorong dan Mendukung Menggambar Anak Usia Dini


Peran orangtua dalam setiap tahapan menggambar sangat penting, terutama ketika masih berusia balita. Perlu dukungan dan bimbingan yang tepat untuk anak agar ruang inspirasi anak dari coretan yang tidak jelas itu suatu saat bisa menjadi karya. Insyaallah. 

Berikut adalah beberapa cara untuk mendorong dan mendukung anak dalam menggambar:
  • Beri anak kertas dan pensil yang tepat untuk usianya.
  • Berikan bimbingan dalam merepresentasikan objek dan orang dalam gambar
  • Berikan pujian dan afirmasi positif untuk setiap gambar yang dibuat anak
  • Ajak anak untuk menggambar bersama-sama, dan tunjukkan minat pada gambar mereka
  • Berikan kritik konstruktif jika diperlukan, dan jangan pernah menghakimi atau menjatuhkan anak karena gambar yang dibuatnya

Penutup


Memahami tahapan menggambar anak usia dini memang perlu latihan kesabaran dari orangtua. Tidak membandingkan dengan anak lain yang seusianya adalah hal yang paling dibutuhkan anak. Menggambar bukan sekedar kegiatan untuk mengembangkan kreativitas, imajinasi, motorik halus dan lain sebagainya tapi yang paling penting adalah menggambar itu kegiatan yang harusnya menyenangkan anak.

Menghargai tiap coretan anak adalah bentuk dukungan terbaik yang bisa diberikan orangtua. Siapa bisa mengira jika suatu saat coretan abstrak itu ternyata berharga ratusan juta rupiah di tahun-tahun mendatang? Hehe.


Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar