yusriahismail.com

Blogger Merdeka Itu Suarakan Kebaikan Dengan Kata

merdeka sebagai blogger
Ada alasan penting kenapa tagline blog ini adalah perjalanan rasa. Secuplik kata ini bukan saya comot dari judul bukunya Fahd Pahdepie ya, bahkan waktu itu saya belum tau ada judul buku seperti itu.

Blog ini memang diperuntukkan untuk menarasikan rasa dan perjalanan apapun yang saya alami dalam barisan kata. Dalam perjalanan panjang ini, saya harus peka menangkap kebaikan yang disampaikan oleh siapapun dan apapun dengan cara bagaimanapun.

Harapan yang lebih besar tentunya adalah kebaikan disekitar dapat disuarakan dengan lantang. Ya, meski dengan kata-kata.

Ini juga salah satu cara saya agar merdeka sebagai blogger.

Suarakan Kebaikan Sudah Ada Sejak Dulu


Dulu, surat kabar semacam Kedaulatan Rakjat seperti diatas punya pengaruh besar. Bahkan surat-surat kabar ini menjadi cikal kemerdekaan Indonesia. Media saat itu memang minim. Kabar dari seluruh penjuru dunia hanya bisa dijangkau melalui radio, surat kabar, telegram bahkan televisi pun masih terhitung jumlahnya.

Tulisan-tulisan penuh semangat tersebut disebar ke seluruh penjuru dan menaikkan jiwa joeang rakyat. Dan, akhirnya kata-kata merdeka pun bisa dipekikkan secara lantang. MERDEKA!

Pertanyaannya, bagaimana dengan saat ini? Saat media-media semakin merajalela. Tulisan pun memang semakin banyak dan tak terbendung. Bukan hanya itu, video pun makin tak terbatas. Masih relevankan sebuah tulisan untuk menyuarakan kebaikan?

Tips Menyuarakan Kebaikan Agar Tetap Merdeka

Selama masih ada manusia yang googling maka kemungkinan tulisanmu terlihat pun besar

Ini adalah suntikan semangat yang diucapkan salah satu blogger kawakan saat itu. Beliau sedikit membesarkan hati kami, para blogger pemula, ditengah maraknya influencer kebaikan yang menggunakan media sosial untuk menebarkan aksinya.

Sadar banget sih kalau generasi yang menyukai buku dan semacamnya itu makin sedikit jumlah. Generasi kata-kata pun mungkin sudah tidak akrab lagi dengan internet dan teknologi. Tapi, para blogger harus yakin bahwa kebaikan itu jika disampaikan dengan cara apapun maka akan sampai pada pembacanya.

Saya mau berbagi tips nih bagaimana agar kita tetap merdeka sebagai blogger dengan menyuarakan kebaikan dengan kata.

1. Jujur Bercerita


Salah satu kekuatan sebagai seorang bogger itu adalah tentang pengalamannya yang bisa saja related dengan banyak pembaca. Kunci agar pengalaman ini sampai ke hati banyak pihak adalah dengan menceritakannya secara jujur dan tulus.

Sebagai penulis kita harus peka dengan keadaan sekitar. Dengan ini, pesan-pesan yang akan ingin disampaikan ke pembaca akan lebih terasa.

Says jadi teringat tulisan-tulisan Agus Mulyadi yang jujur mengisahkan kesederhanaan hidup dan orangtuanya. Meski kelihatan njadoel dan ndeso tapi justru disitulah keotentikan dan keunikannya.

2. Gunakan Storytelling


Menulis dengan teknik storytelling memang butuh effort. Jika sudah klik, biasanya tulisan akan lebih mengalir dan sampai ke hati pembaca.

Kekuatan teknik ini adalah membuat tulisan jadi lebih bernyawa dan hanyut dalam kisah yang kita narasikan. Salah satu yang menjadi kunci juga adalah paragraf pembuka yang bisa menjadi kunci agar tulisan kita tetap dibaca sampai akhir.

Kunci lainnya adalah sering latihan menulis dengan gaya storytelling. Ya, percuma kan membaca aja tapi tidak pernah praktik.

3. Berbagi Tanpa Menggurui


Jujurly, poin ini memang membuat galau karena sebenarnya yang menilai adalah pembaca itu sendiri. Jadi, sebelum membuat tulisan sebaikanya luruskan niat dulu. Minta pertolongan Allah agar ketika menulis tidak ada perasaan ingin menunjukkan kesombongan. Murni ingin berbagi.

Teknik storytelling ini sebenarnya sangat sesuai dengan konsep berbagi tanpa menggurui ini. Karena seolah-olah penulis hanya menyampaikan uneg-uneg pada temannya. Curhat aja gitu.

4. Bebas Bertanggungjawab


Enaknya jadi blogger itu juga bisa posting dan sharing tulisan apapun kapanpun. Meski tidak ada kurasi apapun dari editor tapi bukan berarti seorang blogger bebas semaunya menulis apapun itu.

Merdeka sebagai blogger artinya tetap bertanggungjawab dengan isi tulisan. Jangan sampai ikut-ikutan menebar hoaks ya sob. Blogger harus bisa memilah informasi dan data yang akan disampaikan.

Seorang blogger senior bahkan mengatakan jika akan menyampaikan sebuah fakta maka beliau lebih memilih mencari datanya via jurnal. Dalam satu artikel biasanya beliau membaca 3-5 jurnal ilmiah. Wow banget ya.

Isi artikel juga tak menyinggung SARA. Ya, tetap berhati-hati meski menyampaikan kebenaran.

Percuma baik jika tidak berbagi
Percuma baik jika tidak bermanfaat

Sebuah renungan mendalam bagi saya ketika ingat para ulama besar menyampaikan kebenaran hakiki lewat kata-kata. Buya Hamka sendiri melahirkan tafsir Qurannya dibalik jeruhi besi. Penjara hanya memenjarakan tubuhnya tapi bukan pikirannya.

Merdeka sebagai blogger bagi saya juga seperti itu. Ingin menyuarakan kebaikan meski dari rumah. Meski dikepung duo balita yang selalu haus perhatian juga meski dikepung oleh tugas domestik.

Blog ini memang gado-gado. Ada label parenting, motherhood, home education, hingga teknologi tapi di setiap tulisan semoga selalu ada hikmah yang terselip dan suara kebaikan tetap terdengar 'lantang'.

Pada akhirnya, kebaikan itu harus berisik bukan berbisik. Berisik tapi berisi.






Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar