yusriahismail.com

Rekomendasi Makanan Khas Palopo, Pecinta Kuliner dan Diet Sehat Harus Coba

Makanan Khas Palopo

Sobat yusri, ada yang sudah mencoba makanan khas Palopo atau secara umum kuliner Sulawesi Selatan? Biasanya yang terkenal itu pisang ijo atau coto makassar ya?

Kedua makanan itu memang menggoyang lidah juga sih dan paling enak untuk buka puasa seperti saat ini. Tapi, saya mau kasih tau makanan khas Palopo yang tidak kalah enak dan rasanya cukup unik.

Makanan Khas Palopo, Kaya Hasil Laut dan Darat


Sebelumnya, saya mau kasih tahu letak Palopo. Khususnya buat teman-teman yang baru pertama kali mendengar nama daerahnya. Hehe.

Secara geografis, jarak kota Palopo dengan kota Daeng atau Makassar sekitar 375 km. Kota ini merupakan daerah otonom hasil pemekaran dari kabupaten Luwu.

Cuaca disini agak panas karena memang berdampingan dengan laut yang merupakan bagian dari teluk Bone. Tapi, ada juga bagian yang dingin yaitu daerah yang berbatasan dengan Tana Toraja.

Selain bertani, sebagian masyarakat Palopo juga adalah nelayan. Secara umum sih, hasil utamanya kebanyakan hasil laut. Jadi, makanannya juga sebagian besar gak jauh-jauh dari ikan dan sebangsanya.

Penasaran kan apa saja makanan khas Palopo?

Kapurung


Makanan satu ini bisa dibilang jadi makanan pokok bagi orang-orang tua jaman dulu. Bahan utamanya memang sagu yang disiram oleh air panas lalu dibentuk bulat dan dicelupkan ke air ikan berbumbu.

Perpaduan rasanya yang segar dan kecut bikin nagih. Hihi. Apalagi buat ibu hamil yang sedang masa-masa ngidam, dijamin nambah terus.

Makanan khas Palopo ini katanya sih mirip papeda buatan orang Papua. Tapi, saya sendiri belum pernah makan Papeda jadi belum bisa membandingkan.

Kapurung dari Palopo ini biasanya langsung dicampur dengan lauk dan sayurnya. Lauknya berupa ikan yang disuir kecil-kecil atau ditumbuk, bisa juga udang atau ayam suir.

Kuahnya berupa air yang sebelumnya digunakan untuk merebus ikan lalu dicampur kacang tumbuk, ditambah jeruk nipis dan buah patikala. Uh, sudah kebayang rasanya yang menyegarkan ya.

Kecut-kecut segar biasanya sangat pas jika ditambahkan dengan sambal. Tapi, tergantung selera jika menambahkan sambal langsung dalam kuah kapurung atau dipisah.

Makanan pelengkapnya yaitu ikan bakar atau daging rebus, dange dan bayam atau terong yang direbus.

Bisa dibilang kapurung adalah healthy foodnya Palopo.

Lawa' Jantung Pisang

makanan khas palopo
Makanan khas Palopo satu ini cukup mudah dibuat. Pun tidak perlu menggunakan cara dan teknis khusus.

Siapkan saja jantung pisang yang sudah diiris kecil, jeruk nipis dan kelapa parut yang disangrai dan cabai. Campurkan semuanya dan tambahkan garam dan penyedap rasa.

Rasanya segar-segar kecut dan kadang ada yang menambahkan cabai yang banyak. Ini tergantung selera ya.

Jika makan dengan nasi hangat bakalan nambah berpiring-piring sih ini. Haha.

Makanan pelengkapnya berupa ikan bakar dan dange.

Pacco


Membuat pacco juga tak kalah mudahnya dengan lawa jantung pisang. Bahannya pun mirip-mirip. Bedanya, pacco tidak menggunakan kelapa parut yang disangrai dan bahan utamanya bukan jantung pisang tapi ikan mentah segar.

Inilah yang membuat pacco terasa unik yaitu menggunakan ikan mentah. Jangan dibayangkan yang aneh-aneh ya sobat yusri.

Ikan laut segar itu rasanya manis dan sama sekali gak mau amis. Jika sudah ditambahkan jeruk nipis maka rasanya makin sedap.

Pertama kali mecoba pacco saat usia saya masih duduk di sekolah dasar. Makannya pun di pinggir laut. Jadi kebayang nangkap ikan pakai tombak terus langsung dibuat pacco. Haha.

Makanan khas Palopo ini bisa dimakan dengan nasi dan ditambah sambal lagi jika masih kurang pedas.

Dange


Nah, daritadi saya menyebut dange ya. Makanan khas Palopo ini terbuat dari sagu yang dikeringkan kemudia dibakar dalam cetakan khusus.

Bentuknya nanti seperti persegi panjang. Cetakannya pun berbentuk persegi panjang dengan ketebalan sekitar 0.5 cm.

Dalam satu cetakan, biasanya menghasilkan 10 buah dange.

Dulu, saya memiliki tetangga yang pekerjaannya adalah menjual dange. Saya sampai terpengarah melihat cara kerjanya menghasilkan dange.

Jujur saja, dange yang baru saja dibakar rasanya sedap. Apalagi jika ada dange yang agak gosong. Biasanya saya nunggu-nunggu tuh dange gosong. Haha.

Ini juga salah satu makanan yang rendah kalori lho. Ibu mertua saya menjadikannya menu utama pengganti nasi karena penyakit diabetesnya.

Cocok juga dibawa saat travelling. Dange bisa tahan berbulan-bulan dan mudah dibawa sebab kering.

Nah, sobat yusri, kira-kira mana makanan khas Palopo yang cocok dengan selera lidahmu?







Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar