yusriahismail.com

Tips Agar Psikologi Ibu Menyusui Tidak Gampang Stress

Bismillah, Sebelum saya bercerita tentang psikologi ibu menyusui, apakah diantara sobat yusri ada yang menyandang predikat baru sebagai ibu? Saya ucapkan selamat atas kelahiran buah hati dan semoga cepat pulih.
tanda stress menyusui
Saya jadi ingat masa-masa setelah anak pertama lahir. Suatu hal yang tak pernah mudah untuk dilupakan. Rasanya seperti baru kemarin, apalagi kakak hari ini sudh aktif lari kesana kemari dan memiliki teman. Waktu seperti berlari, membungkus kenangan indah, termasuk proses menyusui. Oya, tulisan ini juga dibuat dalam rangka memperingati pekan ASI sedunia. 

ASI, Naluri Anak Menjemput Kasih Sayang Ibu


Tahu apa yang paling indah saat proses menyusui? Ya, saling bertatapan dengan mata bening bayi. Rasanya cinta meluber saat itu terjadi. Banyak yang mengatakan, ini adalah momen dimana bonding antara anak dan ibu sedang terbentuk.
Banyak-banyak makan kacang-kacangan biar asinya melimpah. Sayur juga porsinya dibanyakin
Ini nasihat semua orang saat saya hamil anak pertama. Air Susu Ibu (ASI) menjadi sesuatu yang sangat penting demi menyambut kelahiran bayi. Apalagi untuk kami yang saat itu belum dianugerahi anak di tahun pertama pernikahan.

Dan, kehamilan pertama membuat saya banyak belajar. Utamanya, tentang pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD) dan bersyukur kami dapat merasakannya. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan IMD sendiri merupakan proses yang mendukung kelancaran asi hingga di masa mendatang.

Ketika bayi baru lahir maka secara naluriah mereka akan bergerak mencari sumber energinya sendiri. Saat anak diletakkan pertama kali di dada ibu, mereka mencari ASI. Ternyata bau air ketuban mirip dengan payudara ibu sehingga mereka mudah menemukannya.

Meski tak pernah belajar bagaimana mengisap, bayi punya naluri untuk menggerakkan mulutnya dan menyedot air susu ibu. Proses menyusui tak hanya memberi energi untuk bayi. Lebih dari itu, ASI adalah masa depan seorang anak.

Melihat bayi yang baru dilahirkan sehat, tak kekurangan apapun dan bisa menyusu membuat sakitnya melahirkan tak terasa. Dekapan, belaian, kehangatan dan bahagia saat itu adalah kompensasi terbaik untuk seorang ibu. Dan, cinta itupun yang membuat ASI semakin melimpah.

Fakta Tentang ASI

tips menyusui
Seperti yang saya bilang, bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Tapi, apakah ASI hanya sekedar makanan? Nah, sebelum lanjut, ada baiknya kita cek fakta tentang asi yang dikutip dari mommyclopedia.
  • Air Susu Ibu adalah fondasi nutrisi untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, perkembangan anak yang optimal, serta kesehatan ibu.
  • Pada 6 bulan pertama, ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
  • ASI mudah terserap dan efisien digunakan oleh bayi.
  • Ada bakteri baik yang menetap di saluran pencernaan dan adanya ASI mendorong terjadinya bakteri tersebut.
  • ASI mengandung lemak yang kadarnya akan semakin meningkat selama jangka waktu menyusui. Dan, lemaknya mengandung asam lemak omega-3 DHA dan ARA serta kolesterol tinggi yang dibutuhkan oleh bayi.
  • Kolostrum sebagai asi yang pertama kali keluar pada 2-3 hari pertama pasca melahirkan mampu memberikan imunitas yang sangat baik bagi bayi.
  • ASI mengandung hormon seperti ghrelin, leptin dan adiponektin yang dapat menegdalikan nafsu makan bayi.
  • Laktosa pada ASI adalah sumber energi utama dan dapat menurunkan jumlah bakteri yang tidak baik pada saluran cerna bayi yang membantu meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium.
Air susu ibu memang merupakan zat gizi yang memang tak bisa ditiru oleh susu manapun. Kehadirannya sangat dibutuhkan dan menjadi pelanjut generasi berikutnya.

Suka Duka Pejuang ASI

Saya kira menyusui itu hal yang mudah. Tinggal tempel dan anak bisa menyesap susu lalu tertidur. Ternyata saya salah mengira dan abai tak pernah belajar tentang proses itu. Awal-awal setelah melahirkan, asi tak kunjung keluar dan anak terpaksa harus minum susu formula" tulis seorang teman di sosial medianya
Awalnya, saya juga mengira hal yang sama. Ternyata, melihat dari luar tak sama halnya dengan mengalami. Para ibu banyak sekali yang menutupi suka dukanya tentang menyusui. Apalagi, dikalangan masyarakat beragam mitos tentang menyusui bisa membuat ibu semakin minim edukasi.

Kesulitan menyusui saya dapatkan ketika usia anak pertama 5 bulan. Entah kenapa, kakak tidak mau menyesap dari sisi kanan, akibatnya sisi kiri bengkak. Biasanya saya mengakali dengan memberikan yang kiri ketika malam tapi semakin besar, kakak tahu apa yang dilakukan ibunya.

Bukan hanya bengkak, saya pun sempat menggigil dan demam. Juga berkali-kali digigit lantaran kakak gemas atau kesal. Faktanya, menyusui memang tak semudah itu. Tak pelak lagi, stress pun mudah menghantui.

ASI Butuh Dukungan


Hamil, melahirkan lalu menyusui adalah masa-masa yang berat. Tak hanya hormon, tapi fisik, psikologi dan emosional pun sangat berperan. Maka, jangan heran, wanita yang berada dalam fase ini biasanya mudah tertekan atau stress.

Belum selesai beratnya mengandung 9 bulan, lalu menghadapi persalinan yang melelahkan. Dan belum tuntas sakitnya melahirkan, kemudian menghadapi bayi yang butuh diasuh 24 jam. Bahkan, tak sedikit ibu yang langsung bangkit mengurus domestik rumah tangga.
Disinyalir sebanyak 22.4% ibu di Indonesia pernah mengalami baby blues.
Saat-saat seperti inilah, sang ibu membutuhkan dukungan penuh dari suami, keluarga terdekat dan sahabat-sahabatnya. Kondisi kejiwaan ibu yang mudah rapuh membutuhkan semangat dari pihak terdekat sehingga asi menjadi berlimpah.
ibu menyusui
Kebahagiaan ibu menyusui akan meningkatkan oksitosin sehingga produksi ASI banyak. Sebuah thermogram dalam buku Human Milk mencatat bahwa ada dokumentasi dinding payudara ibu yang baru melahirkan. Foto pertama memperlihatkan kekosongan, namun foto berikutnya memperlihatkan payudara yang penuh ASI. Foto kedua terjadi setelah ibu mendengar tangisan bayinya.

Ini menunjukkan bahwa keberhasilan menyusui didapatkan dari kondisi psikis dan psikosial lingkungan yang diterima ibu. Semakin ibu merasa aman dan nyaman, maka ia dapat memproduksi asi secara optimal.

Ketenangan dan kebahagiaan yang diterima ibu juga menurun pada anak dan menjadi bekal dirinya menghadapi dunia. Anak akan menjadi pribadi yang percaya diri, penuh toleransi dan cinta.
 

Agar Psikologi Ibu Menyusui Tak Gampang Stress


Tanda stress ibu menyusui biasanya diikuti dengan ciri-ciri yaitu mudah tersinggung, senantiasa menyalahkan diri sendiri, menarik diri dari lingkungan, asi perlahan semakin berkurang atau nafsu makan menurun. Ada beberapa tips yang bisa membantu agar psikologi ibu menyusui tak gampang stress, yaitu

  • Meningkatkan Keimanan

Bagi kaum muslim, perintah menyusui ada di surat Al-Baqarah : 233. Ayat ini jelas membuat kita tersadar bahwa memberikan susu pada anak adalah bukan hal yang penuh kesia-siaan.

Menyusui memiliki nilai ibadah yang luar biasa. Pahalanya meluber. Mengingat ini saja rasanya membuat kita bahagia dalam menyusui ya sob.

  • Bersikap Ikhlas

Coba kita renungi sejenak proses pemberian asi pada anak : ibu mengambil bayi lalu didekap, kemudian sama-sama berdoa (atau mengucap basmallah saja) dan bayi pun menyusui. Ditengah itu, ibu mengelus lalu mulutnya komat-kamit mengucap doa. Bayi kemudian tersenyum sambil menatap wajah lelah ibu.

Siapa yang tidak ikhlas dan bahagia dengan pemandangan seperti ini? Hubungan erat pun terjalin kuat antara ibu dan bayi. Tak heran, jika nama yang selalu dipanggil anak hingga usia anak remaja adalah ibu.

  • Banyak Membaca dan Mencari Tahu

Menjadi ibu artinya terus menerus belajar sepanjang masa. Apalagi dengan adanya mitos dan keumuman tentang menyusui yang sudah merebak di masyarakat pun bisa dicegah dengan ilmu yang dimiliki ibu.

Hal ini juga membuat ibu tak mudah mengikuti arus. Ibu pun percaya diri dengan pengetahuan yang didapatkan.

  • Cukup Istirahat

Ibu yang lelah rentan membuat stress. Apalagi beradaptasi menjadi ibu baru butuh waktu. Pastikan untuk selalu istirahat yang cukup.

  • Nutrisi Terpenuhi

Selain hormon dan waktu istirahat. Nutrisi jiga menjadi faktor keberhasilan menyusui. Perintah dalam surat Al-Baqarah juga memberikan gambaran jelas agar ibu menyusui harus selalu diperhatikan.

  • Gabung Support Grup

Salah satu hal yang membuat ibu gampang stress adalah jika menganggap bahwa dirinya sendirian. Saat ini cukup banyak grup support online yang memudahkan para ibu.

Komunitas biasanya banyak memberikan dukungan dan edukasi terhadap hal-hal yang kita butuhkan. Mungkin ini juga sudah naluriah bahwa ibu harus selalu memiliki teman.
 

ASI, Cinta Ibu Sepanjang Masa

Persiapan menyusui sebaiknya dilakukan sejak kehamilan. Pemahaman dan motivasi ibu beserta keluarganya sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran menyusui. Selain itu, nutrisi yang baik juga perlu diberikan kepada ibu hamil.
Ada yang mengatakan, persiapkan diri menjadi istri dan ibu jauh sebelum itu terjadi. Meski terkadang teori melenceng jauh dari realita namun memiliki bekal membuat setiap langkah tak mudah goyah. Ilmu memang milik siapapun yang mau menerimanya dengan kerendahan hati.

Salah satu fase tak mudah yang akan dilalui ibu adalah menyusui. Maka, perlu tips agar psikologi ibu menyusui tak gampang stress. Sob, yuk berbagi cerita jika punya pengalaman yang sama. Sehat dan bahagia selalu ibu menyusui.



















Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

2 komentar

  1. Ibu menyusui selain asupan nutrisinya harus terpenuhi juga tidak boleh stress ya kak, kasihan dekbay klo ASI nya ga keluar

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener pak, psikis yang sehat dan bahagia sangat mendukung produksi asi melimpah

      Hapus

Posting Komentar