yusriahismail.com

Menjaga Kewarasan Ibu dengan Belajar Ngeblog

24 komentar

Pernah lihat sebuah video wawancara yang menanyakan,"Pekerjaan apa yang paling mudah?".

Dan sesembak itu menjawab,
"Kayaknya ibu rumah tangga."

Wowww... tahan emosi buk ibuukk. Kita tidak tahu, apakah videonya murni atau ada unsur kesengajaan, yah biar viral gitu. Kita juga tidak tahu, apakah yang bersangkutan memang sudah berkeluarga atau belum. Relax. Tarik nafas pelan-pelan. Yak, hembuskan 😁

Ibu Rumah Tangga : Kerja 24 Jam

Ibu rumah tangga diidentifikasikan sebagai ibu yang tidak bekerja di luar rumah. Otomatis semua pekerjaan rumah tangga akan dilakukan oleh ibu. Meski memiliki asisten rumah tangga pun, tapi jika tak ada pekerjaan lain yang dilakukannnya diluar rumah maka tetap dikatakan ibu rumah tangga. Ibu yang punya online shop apalagi penghasilan diatas suami tapi tidak keluar disebut apa dong ya? wkwkw.

Padahal faktanya, Ibu rumah tangga itu bekerja 24 jam. Anak rewel tengah malam, ada ibu yang sigap menenangkan. Suami sibuk lembur, ada istri yang menemani dengan menyediakan cemilan. Siap siaga 24 jam, tanpa hak cuti tertulis seperti perusahaan atau lembaga untuk karyawannya yang menikah atau melahirkan.

Jadi kamu iri mak??

Hehe, gak juga atuh. Semua ada konsekuensinya. 
Memilih dengan sadar adalah kunci penting untuk membatasi pandangan agar tidak terlalu silau dengan rumput tetangga.

Terus kenapa judulnya menjaga kewarasan? Emang menjadi ibu rumah tangga itu bisa bikin gak waras? Kan memilih dengan kesadaran.

Ibu Rumah Tangga Juga Manusia

Saya ingat cerita bu Septi Peni, penggagas Ibu Professional, beliau setiap jam 7 pagi siap dengan 'pakaian dinas' kerumahtanggaan. Beliau melakukan ini agar ada perasaan bangga menjalani pekerjaan ibu rumah tangga. Bahkan beliau memiliki kartu nama yang menjelaskan bahwa beliau adalah ibu rumah tangga juga professional.

Banyak cerita kanan kiri yang Saya dapat bahwa beberapa oknum meremehkan pekerjaan ibu rumah tangga. Apalagi jika sang ibu tersebut memiliki titel tinggi. Duh, bisa kena julid kanan kiri depan belakang.

Belum lagi, ibu rumah tangga secara tidak langsung kadang mendapat judgement tentang gaya pengasuhan, cara mengurus suami, cara memanajemen pekerjaan rumahnya. Duh, ini kalau dibahas semua gak selesai sih. wkwkw.

Tekanan yang kadang tidak langsung itu biasanya membuat ibu rumah tangga menjadi stress. Alhamdulillah kalau sang ibu sadar dengan apa yang terjadi pada dirinya tapi kalau tidak. Masih ingatkan cerita ibu yang membunuh anaknya sendiri karena julidan ibu mertua dan tetangganya. Naudzubillah min dzalik.

Menulis Adalah Salah Satu Jalan Ninjaku

Cita-citaku sebenarnya sederhana. Aku cuma kepengen cerita. Dan aku kepengen orang ketawa denger cerita aku, baca cerita aku. Aku kepengen orang lupa sejenak sama stress nya hidup ~ Raditya Dika
Ada yang tau Kambing Jantan? Bukan yang versi film ya. Bukan juga yang versi buku cetak.

Dulu, setiap kali pelajaran komputer di SMA rasanya happy banget. Artinya bisa lanjut baca ceritanya bang Radit. Blogger paling jaya di masa itu.

Seperti cita-citanya, bang Radit membuat semuanya memang jauh lebih receh. Dia dengan santainya menceritakan kekonyolan keluarga-keluarganya. Bang Radit bahkan tidak susah payah menyelipkan hikmah diantara ceritanya itu. Murni ingin cerita dan menghibur. Bahkan hari ini ketika dia sudah beralih pada youtube, bang Radit tidak ikut viral ngeprank atau kulineran. Dia tetap punya ciri khas sendiri. Dan fansnya juga tetap mengikuti.
Menulis adalah katarsis. Tanpa takut dikoreksi. Tanpa takut disalahkan. Tanpa embel-embel.
Menulis membuat hati menjadi plong. Uneg-uneg keluar tanpa harus menyakiti siapapun. Nah ini yang perlu teknik. Menulis dengan cara elegan agar tak ada siapapun yang harus tertekan.

Menulis bisa menjadi salah satu cara ibu untuk menjaga kewarasan.

Lalu, Kenapa Harus Ngeblog?

Bagi saya, ngeblog seperti punya kerajaan sendiri yang bisa kita atur sesuka hati. Tentu dengan cara yang bertanggung jawab. Bisa atur navigasi sendiri, membuat design ciamik, belajar berkata-kata dan menuangkan uneg-uneg yang mengganjal.

Ngeblog juga bisa dilakukan dengan cara fleksibel dan tanpa jam kerja. Untuk ibu rumah tangga yang kerjanya 24 jam ya kudu pintar-pintar mengatur waktu.

Banyak yang bilang, jika sudah menjadi ibu maka relasi pertemanan juga semakin kecil. Ya gimana ya, sekarang mainnya sama bayi. Dan ngeblog bisa membuat circle kembali bertambah. Salah satunya dengan blogwalking, maka kita bisa menambah relasi pertemanan di dunia maya. Kumpul sesama momblogger atau ikut komunitas blogger. Seru kan?

Nah, bagian yang paling seru adalah jika ngeblog bisa menghasilkan. Udah dapat teman, komunitas lalu uang.

Bukannya oportunis, tapi kalo kata Mas Aryo Muhammad (penulis), secara manusiawi, seseorang akan bertahan saat diganjar oleh penghargaan.

Jangan mengerjakan sesuatu yang kamu tidak mendapatkan keuntungan secara finansial didalamnya (Dr.Newport, So Good They Cant Ignore You)



Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

24 komentar

  1. Setuju bund. Menulis dg elegan, menumpahkan segala uneg uneg tanpa menekan pihak manapun. Syukur syukur banyak orang mendapat manfaat dari tulisan kita. 😍

    BalasHapus
  2. Wah Kalimat yang emak Mubarok lagi cari. Pas banget mengungkapkan rasa hati saya mbak....Menulis seperti rehat dan tetap waras. Meski dengan versi masing-masing.

    BalasHapus
  3. Setuju sekali menulis menjadikan kita enjoy dan inshaAllah bermanfaat buat sesama

    BalasHapus
  4. Aku juga nih, kalau pikiran penat sukanya dibawa nulis, jadi lega

    BalasHapus
  5. Stigma masyarakat kebanyakan memang ibu rumah tangga itu ga bekerja. Padahal kerjaan paling buanyaaakk. Meski aku belom jd ibu rumah tangga, aku pun bakal milih ngeblog sebagai salah satu cara menjaga kewarasan. Karena ini salah satu aktivitas me time yg asyik~

    BalasHapus
  6. sama banget mbak, nulis adalah jalan ninjaku untuk menyalurkan rasa dengan aman

    BalasHapus
  7. Masya Allah. Mari berkarya. Mari ngeblog.

    BalasHapus
  8. Suka dengan kalimat ini : "Bagi saya, ngeblog seperti punya kerajaan sendiri yang bisa kita atur sesuka hati. Tentu dengan cara yang bertanggung jawab. Bisa atur navigasi sendiri, membuat design ciamik, belajar berkata-kata dan menuangkan uneg-uneg yang mengganjal".

    Yesss, indeed.. Sangat mewakili apa yg ada dlm pikiran saya 😀. So, yukk!! Semangattt ngeblog lagiiii... 😍

    BalasHapus
  9. setuju banget ibu rumah tangga kerjanya 24 jam. dan menulis, adalah salah satu healing ya mb. semangat blogging demi kewarasan kita :D

    BalasHapus
  10. Iya mbak nulis memang bisa buat penghilang stress, nambah teman, dll. Dari sebelum nikah sampai sekarang jadi IRT alhamdulillah sudah aktif nge-blog, bisa jadi kegiatan kalau pekerjaan rumah tangga sudah selesai. Sekalian jalin pertemanan dengan BW.

    BalasHapus
  11. Setiap orang memang butuh wadah khusus untuk menjaga kewarasannya. Salut buat ibu-ibu yang masih keburu ngeblog ditengah padatnya aktivitas ngurusin rumah.

    good job mom

    BalasHapus
  12. Hidup ibu rumah tangga. 🤭 Saya pun seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar nge-blog, banyak yang belum saya mengerti, semoga kita bisa sama-sama belajar. 🤩

    BalasHapus
  13. Intinya, dengan menulis kita bisa melepaskan berbagai beban dan siap menjalankan profesi apapun. termasuk yang paling mulia, yaitu menjadi Ibu Rumah Tangga. keren Mba

    BalasHapus
  14. Iya banget Bun. Sarjana di rumah? Ngapain? Jadi ibu aja? Kenapa gak kerja? Gak sayang ijazah? Wkwke panjangnya.

    BalasHapus
  15. Itu sesembak yang bilang kerjaan IRT paling gampang coba disuruh tinggal seminggu aja sama suami di rumah mertua 🙈

    BalasHapus
  16. Sepakat mbak, sejak ngeblog jadi punya mitaim yang produktif

    BalasHapus
  17. TOS mbak! Menulis juga jalan ninjaku utk menjaga kewarasan 😘

    BalasHapus
  18. Mak, peluk online dong. Sejalan dan sepemikiran. Memang ngeblog adalah jalan untuk jalan-jalanku dari kesepian ditengah keramaian bocah-bocah

    BalasHapus
  19. Self healing yang paling menyenangkan emang menulis ini. Mari kita semangat ngeblog

    BalasHapus
  20. Bener banget Mbak.. bahkan kadang saya aja ikut menghakimi diri sendiri terkait status yang satu itu hehehe.. Tapi lalu buru-buru istighfar dan ingat tujuan awalnya. Alhamdulillah belajar blogging jadi salah satu pemicu kreativitas. Yuk, semangat yuk!

    BalasHapus

Posting Komentar