Salah satu hal yang saya tunggu jika pulang ke kampung suami adalah bermain air di Tamboke. Ini adalah wisata alam lokal yang cukup terkenal di sekitar Luwu Utara.
Beruntung, dulu almarhum Bapak mertua membuat rumah kayu disamping sungai. Di Tamboke kami bisa piknik sekaligus makan ikan bakar, durian ataupun rambutan jika sudah masuk musim buah.
Tamboke, Wisata Pemandian Alam Bercitarasa Lokal
Anak pertama kami selalu menunggu-nunggu hari pulang kampung. Karena artinya dia bisa bermain dengan sepupunya, setiap pagi memberi makan ayam, minum air kelapa muda sepuasnya dan tak ketinggalan bermain air di wisata pemandian alam Tamboke kapanpun juga.
Wisata pemandian alam Tamboke diambil dari nama desanya sendiri. Berasal dari mata air yang sangat jernih. Juga diapit oleh pegunungan Tamboke.
Setiap hari, tempat ini ramai dikunjungi. Apalagi jika hari libur. Deretan mobil atau motor biasa berlalu lalang. Beruntung, masyarakat sekitar bahu membahu menjaga kelestarian sungai Tamboke ini.
Wilayah ini juga menjadi slaah satu mata pencaharian masyarakat. Jika musim buah tiba, warga kampung menjajakan hasil kebunnya seperti durian ataupun rambutan di sepanjang jalan di sungai Tamboke.
Daya Tarik
Wisata Alami
Biasanya, begitu memasuki kawasan Tamboke, udara dingin nan segar langsung menyergap. Tak lama, suara aliran sungai yang tertahan di bendungan membuat hati jadi adem.
Kecipak air dan tawa riang anak-anak kemudian beradu. Ini artinya pengunjung sudah memasuki kawasan pintu satu. Air yang jernih dan kawasan alami adalah perpaduan indah dan membuat pikiran menjadi refresh kembali.
Jika berenang atau bermain air di pintu satu, kondisinya cukup dangkal. Kawasan ini cukup aman untuk balita yang ingin ikut bermain air. Tak terlalu banyak batu besar. Hanya ada batu-batu kerikil yang tidak tajam.
Sayangnya, di pintu satu, kondisinya sangat ramai. Jika di hari libur, pengunjung akan tumpah ruah memenuhi sungai Tamboke.
Nah, salah satu hal yang membuat khawatir adalah aliran alir Tamboke cukup deras. Jika semakin keatas dan musim hujan maka sebaiknya tidak usah berenang di Tamboke sebab banyak kejadian pengunjung yang hanyut.
Gazebo dan Ban Renang
Di pintu satu, biasanya ada masyarakat yang menawarkan gazebo atau alas tikar untuk beristirahat. Juga ban dalam mobil yang bisa dipakai untuk renang.
Asik banget sih jika menggunakan ban ini untuk renang dan seolah-olah menghanyutkan diri mengikuti aliran air. Gazebo sendiri dibanderol harga 20ribu hingga 50ribu. Ban renang dikenakan harga sewa sebesar 10ribu rupiah.
Buah Lokal
Keunggulan buah lokal dari Luwu Utara memang tak perlu diragukan lagi. Durian dan rambutan sudah menjadi bucked list yang harus dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Juga hasil tani lainnya seperti jagung ataupun cokelat.
Durian dan rambutan sendiri biasanya hanya ada di musim tertentu. Bulan-bulan desember hingga maret, kedua buah ini biasanya memenuhi lapak jualan. Sayangnya, perubahan musim membuat buah-buahan sudah tak sebagus dulu lagi.
Lokasi
Lokasi wisata pemandian alam sungai Tamboke cukup terkenal di masyarakat lokal dan letaknya yang mudah kelihatan sebab papan petunjuknya cukup jelas. Jika bertanya pada masyarakat sekitar pun, mereka akan dengan senang hati menunjukkannya.
Harga
Biasanya ada harga retribusi yang biasanya diminta oleh masyarakat sekitar. Sekitar 5 ribu sampai 10 ribu untuk kendaraan beroda empat.
Posting Komentar
Posting Komentar