yusriahismail.com

Membangun Kepercayaan Diri Lewat Self Talk Positif

self love
Sobat yusri, pernahkah berbincang dengan diri sendiri? Sesederhana berkata 
Dear Me, I Love My Self, I Trusted My Self

Self talk positif semacam itu seperti suntikan semangat untuk menyemangati diri sendiri. Juga meningkatkan kepercayaan diri dan konsentrasi bahkan mengontrol emosi. Namun, seberapa efektifkah berbicara pada diri sendiri dapat menjadi motivasi internal?

Sebagai orang yang berkepribadian introvert, ada hal-hal yang kadang sulit saya utarakan pada orang lain. Entah karena mood yang kurang baik saat itu, kondisi tidak mendukung atau saya belum terlalu nyaman dengan orang tersebut.

Biasanya dirumah saya seolah -olah kembali berbicara pada orang tersebut. Menjelaskan hal-hal yang menurut saya perlu didetailkan tapi tak terungkap. Dan, setelah melakukan itu, mood saya kembali. Lega karena beberpa perasaan yang terpendam akhirnya keluar. Meski juga tak sepenuhnya karena tak bertemu orangnya langsung.
Talk to your self like someone you love (Brene Brown)

 

Berbicara Pada Diri Sendiri, Normalkah?


Jujur saja, self talk selalu saya anggap sebagai hal yang aneh dan sedikit tidak normal. Emang ada gunanya berbicara pada diri sendiri? Lagian, orang lain juga mungkin akan mengernyitkan wajahnya jika ketahuan.

Namun, kepuasan yang didapatkan dan mood yang kembali membuat saya yakin bahwa self talk ada manfaatnya. Dan ternyata menurut penelitian, kebiasaan berbicara sendiri sudah kita lakukan sejak usia 3-5 tahun.

Pantas saja anak pertama saya suka berimajinasi sendiri sampai punya teman khayal. Namun, kebiasaan ini perlahan akan menghilang dengan sendirinya. Di usia dewasa kita akan berbicara dengan diri sendiri setidaknya sekali.

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Lewat Self Talk Positif


Self talk seperti dialog internal yang terjadi secara natural di dalam diri. Kadang, dialog ini terjadi ketika kita menghadapi berbagai macam situasi.

Contohnya saya ibu rumah tangga anak dua. Biasanya menghadapi situasi di luar dugaan yang membuat emosi jungkir balik. Kejadiannya biasanya tak jauh-jauh dari anak pertama yang ingin diperhatikan juga seperti adeknya. Nah, self talk akan membantu saya menguraikan situasi yang ada dihadapan dan menjelaskan emosi apa yang sedang saya rasakan saat itu.

Pembicaraan pada diri sendiri bisa positif dan negatif. Namun, jika ingin meningkatkan kepercayaan diri maka lakukan self talk positif.

Ketika menghadapi duo kanak, self talk positif yang biasa saya lakukan adalah

"Oke, tak apa anak-anak menangis. Itu bagian dari dirinya melampiaskan emosi"

"Oke, gapapa merasa marah dengan situasi ini, tapi tahan diri untuk bebricara hal yang negatif pada anak"


Selanjutnya, saya berdoa agar hati lebih tenang dan istighfar. Hal ini membuat saya percaya diri bahwa jika Tuhan sudah menitipkan amanah artinya saya bisa melakukan tugas sebagai ibu. Menjadi ibu tak harus sempurna. Tak harus jaim depan anak. Mereka butuh orangtua yang mau menerima dirinya apa adanya. Baik dalam keadaan rewel ataupun bahagia.

Cara Membangun Kebiasaan Self Talk Positif


Sob, pernah dengar penelitian tentang air? Jadi ada dua air yang diletakkan pada wadah berbeda lalu diucapkan kata-kata berbeda. Air yang satu diucapkan kata-kata positif sedangkan air satunya diucapkan kata-kata negatif. Lalu dibekukan?

Air dengan kata-kata positif membentuk kristal dengan alur cantik sementara air dengan kata-kata negatif alurnya kacau. Membuktikan bahwa tubuh kita yang tersusun atas 70% air dapat dipengaruhi secara kuat oleh kata-kata.

Ada hal-hal yang harus kita bangun demi menumbuhkan kebiasaan self talk positif

1. Sering berulang mengucapkan kata-kata positif pada diri sendiri dalam keadaan sadar. Jika kondisi tak memungkinkan, maka self talk positif akan muncul secara otomatis.

2. Banyak bergaul dengan orang-orang yang sering berpikiran positif. Secara tak langsung ini akan mempengaruhi pola pikir kita juga.


Saya jadi ingat novel Tere Liye seri anak-anak mamak. Setiap anak mamak mempunyai panggilan berbeda. Ada Eli Si Pemberani, Burlian Anak Baik, Pukat Anak Cerdas dan Amel Anak Sehat. Mamak ingin kata-kata yang sering disematkan pada mereka akan menjadi karakter anak-anak.

Habit ini membuat saya sadar untuk memanggil anak dengan sebutan anak sholeh-sholehah. Semoga kelak panggilan tersebut membuat mereka selalu dalam lindungan Allah SWT.

Namun, self talk juga jangan kebablasan yah. Ada hal-hal yang masih dianggap wajar jika pembicaraan tidak bercampur dengan halusinasi. Artinya tidak mengada-ngada, apalagi sampai berkhayal dengan makhluk kasat mata. Sereum yaa sob.

Dalam agama saya, Islam, kata-kata positif juga diibaratkan sebagai doa. Kalimat optimis, harapan dan kegembiraan akan menjadi doa yang secara tak langsung mempengaruhi pikiran kita. Itulah mengapa doa menjadi sesuatu yang dahsyat yang harus diucapkan dalam situasi apapun.

Bagaimana sob, begitu besar manfaat self talk positif untuk membangun kepercayaan diri sendiri. Yuk banyak berlatih mengucapkan kata-kata positif agar tidak mudah overthinking.











Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar