yusriahismail.com

Lima Cara Agar Buku Jadi Sahabat Anak

12 komentar

Pernah pusing karena anak terlihat malas membaca buku? Atau berbagai buku sudah disediakan di rumah tapi anak tetap tidak menyentuhnya. Anak bahkan lebih terlihat asyik dengan gadgetnya yang menawarkan banyak permainan menarik.

Kemajuan teknologi memang seperti dua sisi mata uang. Disatu sisi, perkembangan teknologi yang demikian pesat membuat hidup kita menjadi lebih mudah namun disisi lain kemajuan teknologi bisa membuat abai. Apalagi jika penggunaannya tidak tepat bahkan cenderung tidak bijak, maka teknologi bisa mengakibatkan ketergantungan.

Anak yang lahir tahun 2000-an memang cenderung akrab dengan teknologi. Native digital istilahnya. Mereka tumbuh ketika teknologi sedang berkembang pesat. Ini juga yang menjadi salah satu sebab anak lebih akrab dengan teknologi dibanding buku. Namun, tidak perlu khawatir sebab dengan 5 cara ini maka buku bisa menjadi sahabat anak.

1. Kenalkan buku sedini mungkin

Banyak pakar parenting yang mengatakan bahwa buku dapat dikenalkan pada anak sejak dini bahkan ketika masih didalam kandungan. Ketika berusia 4 bulan, janin mulai mengenali suara yang datang dari luar tubuhnya. Janin bahkan sudah bisa merespon ketika ada rangsangan yang datang dari luar.

Bacakan buku sambil mengusap perut. Bisa juga dengan memberikan intonasi-intonasi tertentu sehingga membaca jadi lebih hidup. Bayangkan sang anak sudah hadir dihadapan Anda. Lalu rasakan respon janin ketika Anda mulai membacakannya buku.

Membacakan buku sejak dalam kandungan juga membuat ikatan batin antara ibu dan anak kuat. Hal ini dikarenakan anak senang mendengar suara ibunya sendiri.

Usia 0-6 tahun disebut sebagai masa keemasan atau golden age. Pada rentang usia ini, anak dengan mudah akrab terhadap sesuatu yang sering dikenalkan padanya. Termasuk buku-buku yang kelak ajan menjadi sahabatnya.

Bagaimana jika anak sudah terlanjur besar? Tidak ada kata terlambat dalam mengenalkan buku pada anak. Mulailah secara perlahan dengan mencarikan buku yang disukainya kemudian sediakan lingkungan yang membuatnya menyukai buku.

2. Pilihkan buku yang membuatnya tertarik

Anak-anak dengan usia dibawah lima tahun memiliki tingkat fokus dengan rentang waktu yang sangat pendek. Beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa rentang waktu fokusnya sesuai dengan usia anak. Artinya, jika anak berusia 1 tahun maka rentang fokusnya hanya 1 menit.

Buku yang penuh gambar dengan kata-kata sederhana adalah pilihan yang tepat. Anak akan sangat tertarik dengan gambar apalagi jika penuh warna. Imajinasi anak juga semakin tak terbatas jika di pilihkan buku penuh gambar.

Buku yang gambarnya timbul juga cocok untuk usia balita karena dapat merangsang sensoriknya. Buku dengan fitur pop-up juga bisa menjadi pilihan atau buku yang dapat mengeluarkan suara. Selain itu, Anda dapat memilih buku yang tidak mudah sobek karena usia balita belum bisa mengontrol motoriknya.

Pada fase usia diatas 6 tahun, anak sudah bisa memilih buku yang menarik minatnya. Maka pilihkan buku yang semakin membuatnya antusias untuk membaca.

Presenter kondang, Najwa Shihab mengatakan bahwa cuma perlu satu buku untuk membuatmu tertarik membaca. Temukan buku itu dan jatuh cintalah.

Ya, umumnya anak-anak maupun orang dewasa akan cenderung tertarik pada sesuatu jika itu menjadi minatnya. Contohnya, anak laki-laki biasanya cenderung menyukai dunia otomotif atau robot, maka sediakan buku yang berhubungan dengan kegemarannya tersebut.

3. Orangtua ikut membaca

Anak adalah peniru yang ulung. Anak juga belajar dari lingkungan yang dilihatnya sejak kecil. Orangtua pembaca akan melahirkan anak pembaca. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kata pepatah.

Jika anak melihat orangtua membaca buku, maka tidak susah meminta anak melakukan hal yang sama. Anda juga tidak perlu marah atau memaksa anak untuk membaca buku. Selain itu, anak akan terlihat bersemangat saat membaca buku.

Sediakan waktu untuk membaca buku bersama-sama. Anda bisa memilih hari libur atau menjelang tidur dan menjadikan kegiatan ini sebagai aktivitas favorit keluarga.

Kebiasaan membaca buku bersama-sama akan menjadi aktivitas menyenangkan yang tidak akan pernah dilupakan anak hingga besar. Kebiasaan ini bahkan bisa diturunkan pada anak cucu keturunannya kelak.

Anda bisa menyediakan ruangan atau pojokan khusus untuk membuat sebuah perpustakaan keluarga. Sediakan berbagai macam buku, mulai dari bacaan anak-anak hingga dewasa. Anak-anak yang dikepung dengan buku akan mudah membuat mereka jatuh cinta dengannya.

4. Membacakan anak buku

Salah satu kegiatan sederhana nan murah meriah yang dapat dilakukan di rumah adalah membacakan buku pada anak. Umumnya, anak sangat antusias jika dibacakan buku apalagi oleh orangtuanya. Hal ini juga dapat membangun kelekatan antara orangtua dan anak.

Pilih sebuah buku atau jika anak sudah besar dapat memilih sendiri, lalu pangku anak Anda dan mulailah membacakan buku untuknya. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membacakan buku. Salah satunya adalah dengan metode membacakan nyaring.

Penelitian menunjukkan bahwa dengan membacakan buku secara nyaring maka akan menghasilkan pemahaman yang signifikan pada pemahaman membaca, kosa kata dan pemenggalan kata.

Ini adalah kemampuan dasar manusia dalam berkomunikasi. Belajar mengenal kosa kata dan pemenggalan kata juga dapat meningkatkan kemampuan bicaranya.

Selain itu, membacakan anak buku dapat membuat otaknya semakin aktif. Juga dapat memicu imajinasi anak menjadi tak terbatas. Selain itu, kreatifitas anak juga semakin terasah.

Memang tidak mudah menyediakan waktu dan tenaga ditengah pekerjaan dan kegiatan domestik. Namun, mendekatkan buku pada anak adalah investasi yang sangat mahal harganya. Membesarkan seseorang yang mencintai buku tidak akan pernah rugi.

5. Ajak Anak ke perpustakaan atau toko buku

Agendakan hari libur keluarga untuk pergi ke perpustakaan atau toko buku terdekat. Jadikan ini kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat. Jadikan ini juga sebagai momen yang tak terlupakan bagi anak.

Kenalkan anak dengan berbagai jenis buku yang ada di perpustakaan atau toko buku. Anda juga bisa memperlihatkan buku-buku menarik yang sedang tren. Atau buku-buku lama yang mempunyai sejarah panjang. Bahkan biasanya perpustakaan memiliki buku langka dan unik, Anda juga bisa menggunakannya agar anak semakin akrab dengan buku.

Umumnya, perpustakaan memiliki aturan tertentu bagi para pengunjung. Nah, sebelum berangkat, anda bisa sounding anak dan memberitahu beberapa peraturan yang ada di perpustakaan tersebut.

Pastikan sebelum berangkat ke perpustakaan atau toko buku, anak sudah dalam keadaan kenyang sehingga nyaman berada disana. Siapkan juga minum dan cemilan ketika anak mulai jenuh atau bosan.

Penutup

Buku adalah jendela dunia. Buku dapat membawa kita pada dinginnya Kutub Utara atau dalamnya sungai Amazon. Anak-anak yang mencintai buku, pengetahuan dan pola pikirnya akan luas. Semakin anak banyak membaca buku, maka anak akan semakin haus terhadap ilmu.

Buku sebagai sahabat anak adalah langkah awal sebagai anak pembaca. Membaca selama ink diidentikkan dengan kegiatan yang membosankan sehingga mindset itu harus diubah. Membaca itu perlu keahlian dan harus dilatih. Dan membuat kegiatan membaca itu menyenangkan adalah salah satu langkah awalnya.

Menurut Roosie Setiawan, penggiat literasi, membaca buku bukan berarti menyelesaikan buku itu tapi bagaimana si pembaca menikmati isinya. Membaca buku bukanlah sebuah perlombaan. Ya, yang sangat penting diperhatikan orangtua adalah menanamkan minat membaca itu sendiri.
Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

12 komentar

  1. Saya tuh pingin ajak anak ke perpustakaan kota. Tapi kondisi pandemi gini perpustakaannya sering tutup dan was-was juga kalau sering keluar. Tapi Alhamdulillah mereka udah seneng dengan buku karena dari bayi sudah dikenalkan

    BalasHapus
  2. Iya nih, bener banget. Secara jaman sekarang keberadaan buku fisik cenderung terabaikan sebab kalah telak dengan gadget. Jadi PR besar buat para orangtua termasuk saya di dalamnya untuk membangun habit yg baik agar si kecil mencintai aktivitas membaca. Terima kasih informasi dan tipsnya mba Yusriah 😊❤

    BalasHapus
  3. Setuju. Anakku yang nomer dua suka banget baca karena dibiasakan sejak kecil

    BalasHapus
  4. tantangan besar bagi mama milenial untuk mendekatkan anak ke buku. Bayi sekarang, begitu lahir sudah kenal smartphone. Hehe... 😂

    BalasHapus
  5. Tips yang bagus kak. Terutama buat saya yang mau jadi newmom. Hehhehe bisa dicoba nantinya.

    BalasHapus
  6. Suka aama tips tips nya, kalau orang tua rajin baca anak akan lebih mudah ikut.

    BalasHapus
  7. Kalau saya menjadikan buku sebagai barang berharga mba...setiap ada moment istimewa seperti ultah, juara kelas atau apapun anak-anak selalu dihadiahi buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah kudu dipraktekkan juga ini..terimakasih tipnya mbaa

      Hapus
  8. Aku termasuk orang yang tidak begitu gemar baca buku, Mb. Tapi karena pengen banget anak jadi gemar buku dan pecinta buku, akhirnya aku terjun fokus ke dunia literasi ini. Mulai membaca buku dan membacakan anak buku. Alhasil, sekarang anakku suka buku. Sedang main, minta baca buku. Mau tidur juga minta baca buku. Meski bukunya itu-itu aja sih :D

    BalasHapus

Posting Komentar