yusriahismail.com

Apa Perbedaan Home Education dan Homeschooling

apa perbedaan home education dan homeschooling
Saya yakin nih psobat yusri pasti sudah sering mendengar tentang homeschooling atau home education. Sama gak sih? Atau apa perbedaan home education dan homeschooling?

Sejujurnya, saya pun penasaran dan tertarik dengan perbedaan kedua istilah tersebut. Apalagi muncul lagi istilah baru yaitu unshooling. Hihi, makin penasaran kan? Yuk kita bahas.

Perbedaan Home Education dan Homeschooling


1. Berdasarkan Pengertian


Home Education sendiri adalah pendidikan yang berbasis rumah. Artinya rumah, khususnya orangtua memiliki peran dan tanggung jawab dalam prosesnya.

Sedangkan homeschooling adalah metode alternatif dalam pendidikan dimana proses belajarnya ditentukan oleh orangtua.

Sebenarnya pengertian keduanya hampir sama ya. Orangtualah yang menentukan peran serta proses yang akan dilalui anak.

Oya, satu lagi yaitu unshooling. Jika diterjemahkan secara harfiah, unschooling artinya tidak sekolah. Namun, tidak bersekolah bukan berarti tidak belajar sebab ada peran penting orangtua yang memberikan pendidikan tersebut.

Ketiganya hampir mirip ya. Nah, yuk kita bahas perbedaan berikutnya yaitu mengenai konsep.

Menurut beberapa ahli pendidikan, antara home education dan homeschooling tidak memiliki definisi atunggal. Artinya definisi yang akan dijabarkan ini berdasarkan keyakinan dan melihat fenomena serta trend akhir-akhir ini.

2. Berdasarkan Konsep


Jika pengertian home education, homeschooling serta unschooling itu mirip, perbedaan yang paling nyata terlihat pada konsep ketiganya.

Konsep home education sendiri adalah anak dan orangtua dapat memilih apakah anak akan mengikuti sekolah reguler atau tidak. Sekolah reguler yang diikuti pun biasanya mengacu pada sekolah yang memiliki visi misi sama dengan value keluarga.

Artinya, anak dan orangtua dapat memutuskan untuk tetap mengikuti pendidikan formal dibawah naungan lembaga pendidikan namun orangtua tidak menggantungkan pendidikan sepenuhnya pada guru atau pengajar di sekolah.

Sedangkan homeschooling memiliki konsep yaitu pendidikan informal tanpa mengikuti sekolah reguler. Namun, anak dan orangtua yang memutuskan untuk homeschholing bisa mengikuti pusat kegiatan belajar masyarakat yang ada di kota terdekat.

PKBM ini biasanya diikuti oleh keluarga-keluarga yang tidak mengikutkan anak pada sekolah reguler namun ingin mendapatkan bimbingan dan arahan.

Biasanya, PKBM memberikan kurikulum, jadwal dan kegiatan tertentu untuk keluarga homeschooling.

Konsep unschooling sendiri yaitu tidak mengikutkan anak di sekolah reguler dan informal namun orangtualah yang betul-betul memberikan proses pengajaran serta mengikuti minat anak.
pendidikan rumah atau home education

3. Berdasarkan Proses Belajarnya


Proses belajar home education sepenuhnya berada di tangan orangtua namun masih ada penunjang lainnya yaitu sekolah reguler. Sebenarnya memilih sekolah reguler yang memiliki value sama dengan keluarga akan semakin memudahkan orangtua dalam menentukan nilai apa yang ingin mereka tanamkan pada anak.

Jadi, tantangan terbesar orangtua dalam mendampingi home education anak adalah mengukuhkan nilai-nilai keluarga pada diri anak. Dimana hal ini bisa saja hilang atau tergerus karena adanya pengaruh dari luar rumah.

Sedangkan proses belajar homeschooling yaitu mendapatkan pendampingan penuh orangtua. Namun dalam prosesnya, perlu adanya fasilitator dari pihak lain. Misalnya, PKBM, guru tambahan ataupun les-les belajar yang diminati anak.

Fasilitator tambahan ini sendiri sebagai upaya untuk menutupi pembelajaran yang tidak dikuasai oleh orangtua.

Unschooling sendiri menitik beratkan pada hal-hal yang membuat anak tertarik. Proses belajarnya yaitu memberikan kebebasan pada anak untuk memilih sesuatu yang disukainya.

Sebenarnya, baik dari home education, homeschooling maupun unschooling juga sama-sama berfokus pada kelebihan anak. Orangtualah yang harus jeli melihat potensi dan bakat anak lalu mengarahkan dengan cara yang nyaman.

4. Berdasarkan Hasil Pembelajaran


Hasil pembelajaran yang dimaksud disini adalah apakah anak akan mendapatkan ijazah atau tidak. Jika menerapkan home education, maka akan mendapat ijazah ketika menyelesaikan sekolah reguler.

Sedangkan baik homeschooling maupun unschooling bergantung pada keputusan orangtua dan anak. Jika anak homeschooling mengikuti PKBM biasanya akan mendapatkan ijazah berupa kejar paket. Namun anak unschooling sendiri boleh memilih untuk mendapat ijazah atau tidak sebab kurikulumnya belum standar nasional.

Pilih Home Education Atau Homeschooling

homeschooling atau home education
Belakangan ini, trend model sekolah secara homeschooling memang sednag naik daun. Ada yang memilih jalur ini sebab kecewa terhadap sistem pendidikan, ada yang ingin mengasah potensi anaknya yang sudah terlihat dan ada juga yang ingin terus menjaga anaknya dengan nilai-nilai keluarga.

Namun, apapun konsep yang dipilih orangtua, pastikan home education atau pendidikan dari rumah menjadi sesuatu yang wajib. Peran dan tanggungjawab orangtua tidak pernah lepas meski anak sekolah reguler. Apatah lagi sampai menyerahkan urusan pendidikan pada sekolah.

Sungguh, saya banyak mendengar curhatan para guru mengenai pembebanan pendidikan muridnya. Sehingga, tanggungjawab terbesar dalam mendidik anaknya menjadi rajin, baik, dan pandai menjadi tugas utama para guru.

Padahal, tugas mengasuh dan mendidik anak tetap menjadi kewajiban orangtua. Sekolah, guru, les-les, PKBM dan lembaga lainnya hanyalah mitra tambahan yang membantu orangtua.

Jadi, pilih home education, homeschooling atau unschooling?

Penutup


Apapun pilihannya, orangtua wajib memastikan bahwa merekalah pendidik utama anak. Home education ataupun homeschooling adalah metode pilihan yang bisa dipilih untuk menuntaskan kewajiban tersebut.

Semoga artikel mengenai apa perbedaan home education dan homeschooling ini bisa mencerahkan ya. Dan, jika sobat yusri tertarik untuk mencari tahu homeschooling, saya sarankan untuk membaca juga artikel homeschooling di Indonesia.
Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

23 komentar

  1. Baik homeschooling maupun home education keduanya menurutku berat sih karena proses belajar memerlukan peran penting orang tua sepenuhnya. Di satu sisi soal biayanya mahal nggak sih mbak?
    Aku sih sejauh ini belum tertarik, karena belum ada kebutuhan untuk itu. Tapi penasaran juga soalnya sekarang banyak orang tua yang memilih anaknya homeschooling.

    BalasHapus
  2. Jika nanti aku sudah jadi orang tua akan berat untuk memilih. Di satu sisi aku ingin menyekolahkan di sekolah reguler untuk memberikan pengalaman yang lebih berwarna. Di satu sisi aku agak worry dengan pergaulan yang makin kesini semakin bebas.

    BalasHapus
  3. Kalau home education itu wajib menurutku karena rumah adalah madrasah pertama anak-anak, moral dan etika diwariskan, tetapi kalau homeschooling pilihan sih mau home schooling atau sekolah umum semua da konsekuensi yang harus diambil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget nih mbaa home education itu perlu ya. Kembali lagi ke pilihan masing-masing ya mbak Dy yang terpenting memberikan pendidikan yang baik untuk anak. Pertimbangkan kebutuhan dan konsekuensinya juga.

      Hapus
  4. Menurutku enak homeschooling ya,, balajarnya bisa fokus terus dapat ijazah juga.

    BalasHapus
  5. Wah, tulisan mb adalah informasi yang sedang aku butuhkan nih. Tentang homeschooling. Ngebantu bgt untun membedakan anyara homeschooling dan homeeducation. Makasih ya mb, perbanyak lagi tulisan ttg homeschooling nya

    BalasHapus
  6. Ponakan saya ambil homeschooling Sekolah Dasar, aktivitasnya bisa online dan bisa offline. Ambil homeschooling karena ikut bundanya sekolah lagi ke luar negeri, jadi sekolah dilakukan secara online. Tapi waktu pulang liburan bisa dilakukan secara offline. Adanya homeschooling jadi solusi banget sih, untuk beberapa case ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih baru tau kalo bisa kayak gini sistemnya. Enak ya jadinya. Meskipun di luar negeri tetap bisa ikut sekolah Indonesia.

      Hapus
  7. Makasih, mbak. Jadi makjn paham bedanya home schooling dan home education ketika membaca bagian konsepnya.

    BalasHapus
  8. Gara-gara berita UKT mau naik, jadi berpikir bagaimana kalau nanti anak-anak homeschooling aja, jadi biaya sekolahnya bisa ditabung buat biaya kuliah. Namun, memang benar sih, apapun pilihannya yang penting anak diberikan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan tuntutan zamannya.

    BalasHapus
  9. Jadi punya insight baru nih tentang homeschooling dan home education.. galau milih jadinya

    BalasHapus
  10. nah ini menarik. Aku selalu bingung kalo anak homescholing itu dapet ijasah setara kejar paket brarti? ngga kasian kah sama anaknya? apalagi di negara kita ini kayak ijasah itu penting bgt. Atau aku salah tangkap ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo yang aku tahu, mau ijazahnya kejar paket tetap bisa mendapat kesempatan pendidikan dan pekerjaan sama dengan ijazah reguler sih mbak. Kan ijazah kejar paket juga yg mengeluarkan tetap diknas kan, soalnya adekku SMA-nya kejar paket. Karena pondoknya pure bener2 mondok ilmu agama, gak ada sekolah umumnya. Jadi dia dapatnya ijazah madrasah (ini kalo udah lulus pondok) sama ngejar paket C.

      Hapus
  11. Pendidikan sangat penting untuk masa depan anak. Apapun pilihannya, baik itu sekolah umum atau homeschooling, orang tua juga punya peran penting di dalamnya. Dengan pendidikan yg sesuai minat, bakat dan kemampuan anak diharapkan anak lebih berkembang, dan lebih maju sesuai era saat ini.

    BalasHapus
  12. Apapun pilihan sekolahnya nanti, home education adalah hal utama yang jadi bekal buat anak2. Education begins at home. Bissmillah, smg dimudahkan.

    BalasHapus
  13. Sebelumnya, saya hanya familier dengan istilah homeschooling. Terima kasih, Mbak Yusri atas pencerahannya. Pengetahuan saya bertambah dengan istilah baru home education dan unschooling. Kini saya pun tahu perbedaan dari ketiganya.

    BalasHapus
  14. Home education menurutku wajib sih, kami menyebutnya pendidikan keluarga, karena setinggi apapun pendidikan yang ditempuh di sekolah, tetapi jika tanpa adab, santun dan moral budi pekerti yang baik tentunya ada yang kurang dalam proses pendidikan, dan hal ini diperoleh dari pendidikan keluarga yang dilakukan oleh orang tua

    BalasHapus
  15. Waktu anak masih satu ya...kan lagi ngetrend banget tuh yang menerapkan homeschooling ke anak-anaknya. Sampe aku pun pernah berpikiran untuk agar anakku HS juga. Tapi dengan penjabaran dari suamik, akhirnya aku memilih bome base education. Sesuai penjabaran disini, aku makin yakin dengan pilihanku dulu.

    BalasHapus
  16. Kalau berdasarkan penuturan pada tulisan ini saya lebih pada tim home education, di mana pendidikan memang menjadi tanggung jawab orang tuanya, namun tetap dengan bekerja sama dengan orang atau lembaga formal yang dapat menjadi support sistem untuk pendidikan anak

    BalasHapus
  17. Keduanya memerlukan peran penting orang tua dalam pendampingan belajar, karena pasti kerasa dimasa sekolah online gimana hecticnya orang tua dalam pendampingan belajar anak

    BalasHapus
  18. memang kembali kepada orang tua masing-masing ya. Tapi, kalau untuk ibu bekerja cukup berat, baik itu homeschooling maupun home education.Hhe. Kalau saya, lebih memilih menguatkan apa yang sudah didapat anak di bangku sekolah. Intinya, apapun metodenya, anak tetap mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak

    BalasHapus
  19. Mau homeedu atau homeschool, keduanya orang tua memegang peranan yg penting ya Mbak.

    BalasHapus
  20. Aku sempat galau mau kasih anak homeschooling. Tapi setelah aku pikir2 lagi kyaknya aku mau sekolah reguler aja wkwk. Makasih mbak insightnya, bermanfaat sekali bagi orang tua yang lagi mempersiapkan pendidikan anaknya.

    BalasHapus

Posting Komentar