yusriahismail.com

Tetap Lanjut Atau Menyerah Jadi Blogger? Perhatikan Hal Penting Ini

20 komentar
blogger keren
Siapa sobat yusri (khususnya blogger) yang pernah kepikiran untuk menyerah jadi blogger??

Oke deh, saya angkat tangan sendiri. Hihi.

Jujur saja,sebelum coach Marita melempar tema blogger day kemarin, saya sudah kepikiran ingin nyerah saja jadi blogger.
Gak kuat euy. Capek. Butuh waktu, trafik kok gini-gini aja, rogohan kocek juga lumayan dan iming-iming jadi sukses tapi nyatanya?

Hiiks. Jadi curhat kan.

Lika-liku Blogger Pemula


Jika diurutkan, ini sudah masuk tahun ketiga saya memulai perjalanan menjadi seorang Blogger. Diawali saat diri ini menjadi seorang ibu dimana rollercoasternya kok bikin penat ya. Haha. Dan saat itu juga pandemi covid menyerang.

KLOP.

Penat yang menggunung ditambah rasa kesepian.

Akhirnya blog kemudian menjadi jalan ninja agar tetap waras.

Banyak curhatnya tentu saja.

Kalau dipikir-pikir blogger terkenal yang saat ini youtuber sukses juga memulai perjalanan blognya dari cerita-cerita kesehariannya. Tulisan-tulisan remeh itu ternyata punya banyak peminat.

Ceritanya meledak, jadi buku dan akhirnya menjadi film. Ya, saya sedang bercerita tentang Raditya Dika. Salah seorang blogger yang dulu sering saya intip websitenya saat jam istirahat siang tahun 2005 atau 2006. Entahlah lupa. Yang jelas saat itu saya masih putih abu-abu.

Meski akhirnya blog kambing jantang sudah diganti menjadi Raditya Dika blog tapi ciri khas seorang Radit tidak akan pernah pudar. Ciri khas itu yang juga menjadi kekuatannya saat menjadi youtuber.

Blogger lain yang punya ciri khas serupa adalah Agus Mulyadi. Blog ini kemudian menjadi panduan saya menuliskan kehidupan menjadi bahan tertawaan.

Maksudnya dalam artian positif ya. Bahwa hidup tak harus selalu ditangisi. Ya sekali-kali tertawakanlah hidupmu. Mungkin persis dengan apa yang saya raakan saat ini.
Tertawakan dirimu yang (belum) melampaui dari sekedar menjadi blogger pemula
Kadang menertawai diri sendiri lebih manjur ketimbang mengeluh. Apalagi mengeluhkan kesuksesan yang terkunjung tercapai. Ini ibaratnya seperti mengeluhkan balok es yang tidak meleleh meskipun memanaskannya dari suhu minus 3,5 sampai minus 0,5 derajat.

Ingin Menyerah? Ingat Dataran Potensi Laten


Nah, sayangnya cerita-cerita kesuksesan seorang Raditya Dika ataupun Agus Mulyadi kadang membuat kita eh saya silau. Bahkan berpikir,

Ih cerita remeh kayak gitu mah saya juga bisa.

Cerita konyol nan menghibur sih sepertinya gampang-gampang saja.


Ya kan?
Seakan terlihat mudah. Seakan mereka membangun blog serampangan saja tanpa tujuan.

Walau awalnya para blogger kawakan itu memang terlihat seakan tak punya tujuan dalam membangun blog tapi sesungguhnya mereka sedang memikat pembaca setianya dengan rutinitas. Entah itu rutin upload tulisan, pilihan diksi, alur cerita yang tak tertebak ataupun konsisnten berinteraksi secara dalam.

Bahkan di titik tertentu barangkali saja mereka juga pernah berada di fase ingin menyerah saja. Kalau menurut bukunya James Clear dalam Atomic Habit bahwa setiap manusia yang punya rutinitas akan melewati daerah kritis.

Contohnya, ketika seorang blogger memutuskan untuk membuat membangun kebiasan dalam ngeblog, misal rutin menulis dalam waktu tertentu maka suatu waktu blogger tersebut akan ada masanya merasa jenuh.

Ingin menyerah lalu menikah saja. Eh ini sih prinsip dedek gemes yang bosan kuliah ya. hehe.

Inilah dataran potensi laten yang mau tidak mau harus dijalani bagi setiap orang yang mempunyai rutinitas. Pada sisi inilah ketahanan dan keteguhan kita terhadap suatu hal akan diuji.

Ingin Menyerah atau Tetap Lanjut? Semua Ada Konsekuensinya


Berat ya? Sudah pasti.

Ingin menyerah? Silakan saja. Tapi akan selalu ada konsekuensi yang atas setiap pilihan yang kita ambil. Begitupun jika memutuskan untuk tetap lanjut.

Konsekuensi menyerah seolah terlihat mencari aman. Tinggal tutup akun dan dadah babay. Padahal begitu banyak kesempatan yang akan terlewat ketika menyerah untuk membangun suatu habit menulis.

Yang jelas jangan memutuskan sesuatu hanya karena suatu hal tersebut belum terlihat hasilnya. Seperti bambu. Mereka butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kekuatan akarnya sebelum muncul ke permukaan tanah tapi hanya butuh waktu 6 pekan untuk menjulang tinggi mengalahkan pongahnya tetumbuhan yang lebih dulu tumbuh.

Sebelum Memutuskan, Yuk Perhatikan Hal Penting Ini


Nah sebelum memutuskan lanjut atau menyerah sebagai blogger yuk kita evaluasi dulu. Kira-kira selama dua tahun apakah sudah melakukan hal ini?

Ikut Kelas Blogger Sana Sini Tapi Malas Praktek


Ngaku yuk siapa yang masih suka begini? Hiiks.

Daftar kelas blogger sana sini tapi begitu kelasnya dimulai eh malah kabur atau beralih gak punya waktu. Atau bahkan lebih parah lagi jika hasil kelas hanya ditatap nanar dan tidak kunjung praktik.

Hehe. Ini sebenarnya jadi kesalahan blogger pemula seperti saya.

Makanya penting mencari kelas blogger yang memberikan rekaman kelas di akhir. Lalu komitmen lah untuk mendengarkan materi lagi dan mulai praktekkan sedikit demi sedikit. Kuncinya slowly saja.


Gonta-ganti Tampilan


Siapa yang tidak suka dengan tampilan blog yang menarik dan fresh. Sekali lihat saja rasanya bikin betah. Nah, blogger pemula biasanya terjebak dengan hal-hal kayak gini.

Fokus mengganti tampilan hingga dirasakan pas dan akhirnya lupa posting tulisan di blog. Hehe.

Mulailah mencari satu tampilan yang menurut sobat yusri eye catching. Sekarang udah banyak sih tampilan gratis untuk pengguna blogspot atau wordpress. Tinggal pilih dan seketika tampilan blog pun fresh.

Hehe, ini salah satu solusi ngeblog yang sat-set tanpa ribet.

Jika masih kurang pas, belajar edit dikit dengan koding atau bisa gunakan editan yang sudah tersedia. Biasanya banyak bertebaran di google. 

Kurang Konsisten


Sudah bikin jadwal tapi belum konsisten posting? Yuk evaluasi lagi kenapa bisa begitu. Bisa jadi jadwal yang sudah dibikin malah memberatkan sehingga malas memulai.

Baiknya memang memecah pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya kapan riset keyword, mencari bahan konten dan kapan mulai menuliskannya.

Apakah 3 evaluasi diatas sudah membuat blog kita layak terkenal atau belum? Kalau belum, kayaknya gak ada alasan untuk berhenti. Tapi, kalau sudah yuk cek 1 evaluasi lagi.

Ingat-ingat Big Why

blogger pemula
Saya ingat ketika berada di kelas blogspedia coaching, setiap peserta diminta menuliskan hal-hal yang mendasari menjadi blogger. Saat itu saya menuliskan big why menjadi blogger adalah untuk journaling, healing dan sharing.

Sekarang saya berusaha menerjemahkan perjalanan sejauh ini apakah ketiganya sudah terangkum atau malah bikin pening? Hehe.

Tapi, mudah-mudahan dengan big why ini kita semakin kokoh dalam perjalanan panjang ngeblog. Yap. Menjadi blogger memang adalah sebuah perjalanan. Butuh energi yang kuat untuk sampai pada tujuan yang diinginkan.

Fokus Pada Sistem


Berbicara soal sistem, saya jadi teringat lagi bukunya atomic habits. Saat itu seorang pelatih terkenal sedang melatih salah satu klub basket yang mendunia. Ya, LA Lakers.

Sayangnya, di suatu kesempatan, LA Lakers kalah telak oleh klub basket pemula. Di pertandingan berikutnya pun, performa mereka turun.

Sejak saat itu pelatih mereka membangun suatu sistem agar tak seorang pun lengah. Ya, selama ini mereka terlalu dipuja dan lupa untuk terus memperbaiki sistem. Dan hasilnya adalah 20 tahun kejuaraan NBA dunia selama 20 tahun berturut-turut dipegang oleh LA Lakers.

Fokuslah pada sistem bukan tujuan. Misalnya jika tujuan kita ingin menjadi blogger dengan traffik bagus. Maka sistemnya adalah menulis konten secara SEO dengan jadwal teratur.

Yuk Lanjut Ngeblog Lagi


Sobat yusri, ingat tulisan saya tentang titik leleh es diatas. Kita memang hanya perlu menikmati proses pertumbuhan blog kita. Ingat-ingat bahwa
tips blogger

Maka bersabarlah menunggu suhu nol derajat itu. Membangun blog bukan seperti membangun candi dalam semalam. Kita bukan Roro Jongrang dan juga tak butuh seorang Bondowoso.


















































Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

20 komentar

  1. Yeay semangat! Memang seorang blogger butuh konsistensi dan harus berpegang sama strong why biar nggak oleng. Saya juga baru hampir 4 tahun ini ngeblog dan yaa on off juga semangatnya. Wkwk.. Tapi sebisa mungkin tetap berada di circle blogger biar semangatnya terpantik terus..

    BalasHapus
  2. betaahhh banget aku bacanyaaa
    cara dirimu menulis emang jempolan buangettt mba💃🐃
    trus bercahayaaa yak

    BalasHapus
  3. Semangat Kak...Ingat tujuan ngeblog di awal apa, dan menuju puncak mesti kita lalu selangkah-demi selangkah untuk menaikinya. Kalau instan biasanya ga bakal tahan lama. Kalau ada proses yang kita jalani dan nikmati akan awet Insya Allah niatannya:)
    Yuk lanjut ngeblog kita!

    BalasHapus
  4. Harus tetap semangat ya
    Ngeblog itu butuh konsistensi
    Kalau dijalani dengan enjoy, pasti bisa terus ngeblog

    BalasHapus
  5. Peluk online Kak Yusri. Tulisannya relevan banget nih sama saya, jadi meleleh dan sedikit tertohok. Hehe. Inspiratif banget deh pokoknya. Terima kasih banyak ya, Kak. Terus semangat ngeblog. <3

    BalasHapus
  6. Ini mah curhatan saya banget wkwkwk. Tapi kalau berhenti inget big why pengen ngeblog jadi sayang. Setuju ....sabar aja jalani prosesnya dengan baik

    BalasHapus
  7. Yuk, ngeblog lagi. Berasa bener-bener diajak semangat ngeblog dikala padat dengan rutinitas harian lainnya mbaa. Ngeblog emang menghasilkan, minimal menghasilkan karya tulisan, sedangkan cuan adalah bonus. Sejauh ini seru banget ngeblog, terima kasih reminder-nya mba 😀

    BalasHapus
  8. Seru banget.
    Di kala uda mulai lemes dan mau menyerah, ada komunitas yang meberi semangat. Berarti uda on-track banget, ka.. Jadi semangat update blog nih.. Haturnuhun semangatnya, ka..

    BalasHapus
  9. Kalo mau menyerah menjadi blogger sih saya tidak kepikiran kak, tapi ingin jeda dahulu setelah memiliki toddler tu ada. Tapi ternyata harus tetap cari cuan dan mau tak mau tetap bertahan, tapi ada waktunya saya jeda sebentar tidak sama sekali pegang blog dalam seminggu sih

    BalasHapus
  10. Ngeblog itu serius tapi santai. Saya belajar kalau fokusnya hanya mencari cuan, lebih cepat tumbang. Soalnya yah gitu deh. Kudu bangun reputasi dulu yang baik dan networking. Semangat!

    BalasHapus
  11. Kalau aku gak ngoyo Mbak sekarang. Blog buat cari penghasilan tapi utamanya menulis apa yang aku suka. Jadi gak stres sendiri karena pengunjung sedikit atau adsense seratus dua ratus rupiah 😁. Karena tahu batasan diri sendiri untuk saat ini. But, aku bangga dan bahagia menjadi blogger, meski masih remah-remah.

    BalasHapus
  12. Kalau aku gak ngoyo Mbak sekarang. Blog buat cari penghasilan tapi utamanya menulis apa yang aku suka. Jadi gak stres sendiri karena pengunjung sedikit atau adsense seratus dua ratus rupiah 😁. Karena tahu batasan diri sendiri untuk saat ini. But, aku bangga dan bahagia menjadi blogger, meski masih remah-remah.

    BalasHapus
  13. Bertumbuh blog juga harus dibarengi dengan usaha

    BalasHapus
  14. Kurang konsisten jadi kendala yang saya rasakan hehehe. Niat buat tulisan minimal 8 post dalam sebulan, sampai sekarang belum terealisasikan. Tapi saya jadi termotivasi lagi nih kak dengan tulisan ini. Mudah-mudahan saya tetap semangat membangun blog secara organik. Walau mungkin belum terlihat arahnya, tapi yakin nanti mesti bisa ada hasilnya.

    BalasHapus
  15. Aku pernah kok mbaaak, apalagi kalau jadi ibu kan banyak yabg harus dipikir. Kalau sudah gtu biasanya aku ngga pegang blog sama sekali selama seminggu

    BalasHapus
  16. Kereeenn semangatnyaaa... toss dulu deehh, moga makin bersinar yaa blognya. Kalau aku sering mengingatkan diri untuk fokus pada karya; tulisan blog, baik untuk berbagi, healing, maupun cari uang. Perkara jadi famous dipikir nanti aja, heheh

    BalasHapus
  17. Berasa ketampar pas baca ikut kelas blog sana sini tapi malas praktek 🤣, praktek pas lagi kelasnya abis itu ya ga konsisten jd ilmunya kadang suka lupa lagi 🥺

    BalasHapus
  18. Mbak, tulisan apik banget nih buat penyemangat kala aku sedang di titik lelah menjadi blogger juga nih

    BalasHapus
  19. Terimakasih mbak udah sharing, menyentil aku juga nih agar selalu berjuang dalam ngeblog, apalagi beberapa bulan terakhir, mayan nih turun semangatnya

    BalasHapus
  20. Kalau mikirin trafik tuh memang rasanya pengin nyerah mba, haha

    Tapi kalau dinikmati dan sebagai media penyaluran hobi menulis rasanya nggak pengen nyerah. Harus tetap semangat ditengah gempuran konten video 😅

    BalasHapus

Posting Komentar